Cilacap (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melepasliarkan 75 ekor tukik atau anak penyu lekang (Lepidochelys olivacea) di Pantai Kemiren, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa siang.
Kegiatan dalam rangka Hari Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Ke-75 serta Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) 2022 itu dipimpin langsung oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti.
Saat memberi sambutan sebelum pelepasliaran tukik, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan kegiatan tersebut sebagai upaya melestarikan lingkungan hidup.
"Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama di sini dan juga kepada para nelayan, terima kasih, yang dengan semangat mengikuti program Sekolah Lapang Cuaca Nelayan dan mari kita bersama-sama menjaga lingkungan agar lingkungan tetap aman lestari dan menjaga kita juga," katanya.
Sementara saat memberi keterangan pers usai acara, Dwikorita mengatakan pelepasliaran tukik ditujukan untuk mengembalikan anak-anak penyu itu ke alam agar terjaga kelestariannya.
Dia pun mengapresiasi Ketua Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap Jumawan yang telah melakukan kegiatan konservasi terhadap satwa yang hampir punah itu.
"Terima kasih, luar biasa mas, Anda tampak sekali terampil di dalam mengajarkan kami bagaimana melepas penyu, pada jarak berapa meter dari air, luar biasa, terima kasih sekali," katanya.
Kepala BMKG mengharapkan ke depan semakin banyak sosok-sosok seperti Jumawan yang selalu peduli terhadap kelestarian lingkungan.
"Terima kasih semua, marilah kita lestarikan alam, kita jaga alam agar kita selamat dari dampak perubahan iklim dan kerusakan lingkungan," kata Dwikorita.
Sementara itu, Jumawan mengharapkan tukik-tukik yang dilepasliarkan di Pantai Kemiren tersebut dapat hidup lestari di alam.
"Ini adalah kegiatan yang positif sekali. Mudah-mudahan bisa menjadi upaya pelestarian penyu dan bisa menjaga ekosistemnya," katanya.
Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mengaku sangat mendukung upaya menjaga pelestarian laut khususnya penyu beserta anak-anaknya.
"Semoga masyarakat mengikuti apa yang telah kita lakukan untuk menjaga lingkungan," katanya.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan saat sekarang BMKG tengah melaksanakan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan sekaligus membuktikan kepeduliannya terhadap kelestarian lingkungan.
"Artinya dengan pelepasliaran tukik, ini menjaga juga antisipasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. Pantai yang bersih ditandakan dengan adanya ekosistem penyu ataupun tukik yang baik," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG lepas liar 75 ekor tukik di Pantai Kemiren Cilacap