Takut Dirazia, Penambangan Pasir di Kali Apu mulai Sepi
Tim gabungan aparat keamanan sejak melakukan razia alat berat di penambangan pasir di kawasan Kali Apu Selo, kini mulai sepi aktivitasnya, kata salah satu penambang Manual Sarmanto (45) warga Desa Klakah Selo, di Boyolali, Minggu.
Sarmanto mengatakan terlihat truk pasir yang parkir di sepanjang Kali Apu Klakah Selo hanya beberapa unit saja, sedangkan alat berat seperti beckhoe yang biasa beroperasi sudah tidak ada aktivitas lagi.
Bahkan, jalan jalur Boyolali-Selo yang sebelumnya banyak dilalui truk-truk pasir kini sudah mulai sepi paling hanya satu dua saja yang melintas.
"Kami saat belum ada razia alat berat di penambangan pasir, ada sekitar ratusan truk yang melakukan antrean di kawasan Kali Apu. Namun, kini sudah mulai sepi," katanya.
Menurut dia, sejak Inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan aparat penegak hukum sepekan sebelumnya, seluruh aktivitas alat berat untuk penambangan dihentikan total.
"Kami melihat aktivitas penambangan mulai sepi, karena hanya penambangan manual saja yang mengangkut pasir dan batu," katanya.
Tim gabungan yang terdiri dari Kepolisian Daerah (Polda) Jateng, Satpol PP Provinsi Jateng, dan Balai Energi Sumberdaya Mineral (BESDM) Provinsi Jateng, sebelumnya melakukan razia di Kali Apu. Tim gabungan berhasil menyita sebanyak 11 unit alat berat yang melakukan penambangan ilegal.
Menurut Pengawas penambangan Wilayah Surakarta, BESDM Provinsi Jateng, Ahmad Subagyo, bahwa pihaknya masih menunggu jadwal tim gabungan dari Provinsi Jateng untuk menertibkan kembali aktivitas penambangan di Kali Apu.
Menurut dia, pihaknya tidak dapat melakukan sendiri penertiban aktivitas penambangan ilegal itu.
"Kami sudah siap, tetapi kami masih menunggu jadwal dari aparat lainnya dari provinsi untuk razia bersama," katanya.
Sarmanto mengatakan terlihat truk pasir yang parkir di sepanjang Kali Apu Klakah Selo hanya beberapa unit saja, sedangkan alat berat seperti beckhoe yang biasa beroperasi sudah tidak ada aktivitas lagi.
Bahkan, jalan jalur Boyolali-Selo yang sebelumnya banyak dilalui truk-truk pasir kini sudah mulai sepi paling hanya satu dua saja yang melintas.
"Kami saat belum ada razia alat berat di penambangan pasir, ada sekitar ratusan truk yang melakukan antrean di kawasan Kali Apu. Namun, kini sudah mulai sepi," katanya.
Menurut dia, sejak Inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan aparat penegak hukum sepekan sebelumnya, seluruh aktivitas alat berat untuk penambangan dihentikan total.
"Kami melihat aktivitas penambangan mulai sepi, karena hanya penambangan manual saja yang mengangkut pasir dan batu," katanya.
Tim gabungan yang terdiri dari Kepolisian Daerah (Polda) Jateng, Satpol PP Provinsi Jateng, dan Balai Energi Sumberdaya Mineral (BESDM) Provinsi Jateng, sebelumnya melakukan razia di Kali Apu. Tim gabungan berhasil menyita sebanyak 11 unit alat berat yang melakukan penambangan ilegal.
Menurut Pengawas penambangan Wilayah Surakarta, BESDM Provinsi Jateng, Ahmad Subagyo, bahwa pihaknya masih menunggu jadwal tim gabungan dari Provinsi Jateng untuk menertibkan kembali aktivitas penambangan di Kali Apu.
Menurut dia, pihaknya tidak dapat melakukan sendiri penertiban aktivitas penambangan ilegal itu.
"Kami sudah siap, tetapi kami masih menunggu jadwal dari aparat lainnya dari provinsi untuk razia bersama," katanya.