Ambon (ANTARA) - Kapolsek Baguala AKP Meity Jacobus mengatakan dua kasus penculikan anak yang marak di media sosial selama Januari 2023 hanyalah berita bohong atau hoaks. Salah satunya takut dimarahi karena telat pulang, seorang pelajar SD mengaku nyaris diculik.
"Kasus pertama di kawasan Passo, Kecamatan Baguala (Kota Ambon) hanyalah karangan seorang bocah perempuan yang takut dimarahi orang tuanya karena terlambat pulang," kata Kapolsek Baguala, di Ambon, Maluku, Selasa.
Siswi salah satu sekolah dasar di kawasan Passo berinisial CT ini mengaku nyaris diculik oleh orang tidak dikenal, namun yang bersangkutan akhirnya mengakui kalau peristiwa yang dialaminya hanya rekayasa ceritera kepada orang tuanya.
Sedangkan kasus kedua adalah seorang anak remaja yang salah paham dengan sopir angkot, sehingga dia nekat meloncat dari dalam mobil di kawasan Perumahan Citra Land Lateri.
Menurut dia, dua kasus ini awalnya viral di media sosial dan menarik perhatian publik, tetapi fakta sebenarnya tidak terjadi seperti yang diceritakan.
Berita Terkait
ANTARA gelar pelatihan jurnalistik bagi lembaga pers mahasiswa di AHC
Sabtu, 21 September 2024 15:13 Wib
Mafindo ajak masyarakat harus cerdas sikapi hoaks jelang Pilkada 2024
Selasa, 17 September 2024 16:36 Wib
PON 2024, Jateng kalah lagi dari Bali di cabang biliar putra
Rabu, 11 September 2024 13:25 Wib
Kantor Berita ANTARA paparkan literasi media kepada mahasiswa USU
Minggu, 1 September 2024 13:48 Wib
Bawaslu Semarang ajak masyarakat bantu perangi hoaks jelang pilkada
Sabtu, 17 Agustus 2024 7:13 Wib
Diskominfo Semarang siapkan kanal Jaga Fakta untuk tangkal hoaks
Sabtu, 10 Agustus 2024 6:48 Wib
Emas untuk Indonesia pada Olimpiade Paris bertambah
Jumat, 9 Agustus 2024 3:31 Wib
ANTARA dukung harmonisasi lingkungan - manusia
Rabu, 7 Agustus 2024 18:20 Wib