Cilacap (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di wilayah Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan, khususnya Kabupaten Cilacap dan Banyumas, untuk mewaspadai peningkatan intensitas hujan yang berpotensi memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
"Dari pantauan data curah hujan di Cilacap dan Banyumas, dalam kurun waktu tujuh hari pada awal bulan Januari 2025 curah hujan terpantau ringan hingga sedang, kadang disertai petir," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Rabu.
Namun, kata dia, kondisi tersebut berbeda untuk sejumlah daerah di Kabupaten Kebumen.
Berdasarkan catatan Stamet Tunggul Wulung Cilacap, lanjutnya, rata-rata di wilayah Kebumen dalam tujuh hari pada awal bulan Januari 2025 tercatat satu hingga tiga hari terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat.
"Awal Januari 2025 hujan lebat hingga sangat lebat masih terkonsentrasi di wilayah Kebumen," katanya.
Ia mengatakan faktor Moonsun Asia masih berpengaruh, ditambah labilitas lokal masing-masing daerah. Oleh karena itu, kata dia, wilayah Kabupaten Kebumen lebih banyak terjadi hujan lebat.
"Ke depan, potensi hujan lebat bisa menjalar ke wilayah Banyumas dan sekitarnya, mengingat juga Januari dan Februari merupakan puncak musim hujan di beberapa wilayah Banyumas Raya yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara," katanya.
Terkait dengan hal itu Teguh mengimbau masyarakat di wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap peningkatan intensitas hujan yang berpotensi memicu terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.