Blora (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah, menargetkan pendapatan pada APBD 2025 sebesar Rp2,596 triliun atau lebih rendah dibandingkan pendapatan tahun 2024 sebesar Rp2,68 triliun.
"Sementara total belanjanya sebesar Rp2,831 triliun dan total pembiayaan neto sebesar Rp235,7 miliar, sehingga di Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) dianggarkan nol rupiah," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Blora Susi Widyorini, di Blora, Sabtu.
Ia mengungkapkan pendapatan transfer daerah mendominasi komposisi pendapatan dengan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar 19 persen dan pendapatan transfer sebanyak 81 persen
Sedangkan untuk belanja operasi, kata dia, pada tahun 2025 nanti direncanakan sebesar Rp1,893 triliun. Untuk belanja modal sebesar Rp476 miliar, anggaran belanja tidak terduga sebesar Rp28 miliar, dan belanja transfer sebesar Rp434 miliar.
Dia mengungkapkan masih rendahnya tingkat kemandirian fiskal daerah, memaksa untuk segera melakukan perubahan-perubahan dengan tujuan percepatan pertumbuhan pendapatan dari semua sektor yang memungkinkan secara regulasi baik dari perbaikan regulasi maupun dari segi tata kelola pendapatannya.
"Penerimaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun lalu, dianggarkan sebesar Rp45,7 miliar dan penerimaan pinjaman daerah sebesar Rp215 miliar," ujarnya pula.
Untuk pos pengeluaran pembiayaan, kata dia, pembayaran pokok utang dianggarkan sebesar Rp10 miliar dan penyertaan modal sebesar Rp15 miliar.
Terkait dengan capaian realisasi pelaksanaan APBD Kabupaten Blora tahun 2024, kata dia lagi, berjalan relatif lancar.
"Dengan pendapatan 101 persen dan realisasi belanja kisaran 95 persen, dengan sisa kas pada akhir tahun mencapai Rp65 miliar," ujarnya.
Capaian realisasi tersebut, ujar dia pula, tidak terlepas dari arahan, bimbingan dan dukungan dari semua pihak.