Magelang (ANTARA) - Sekitar 2.300 ekor sapi di Jawa Tengah terserang penyakit mulut dan kuku (PMK), ungkap Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.
"Hingga saat ini jumlah ternak sapi yang terinfeksi virus PMK mencapai 2.300 ekor dan sebanyak 50 ekor sapi lainnya dilaporkan mati," katanya di Magelang, Kamis.
Ia menyampaikan hal tersebut usai meresmikan Jembatan Rejosari yang menghubungkan Kota Magelang dengan Kabupaten Magelang.
Untuk mencegah merebaknya wabah tersebut, katanya, Pemprov Jateng telah melakukan sejumlah langkah seperti rutin melakukan vaksinasi dan memperketat pengawasan lalu lintas ternak yang masuk ke seluruh pasar hewan di Jateng.
Ia mengaku jumlah hewan ternak, khususnya sapi di Jawa Tengah yang terinfeksi PMK terjadi peningkatan signifikan.
"Memang terkait masalah PMK bagi hewan khususnya sapi, memang ada suatu peningkatan yang bisa dikatakan signifikan. Dalam hal ini provinsi dan juga dari kabupaten dan kota, kami sudah membuat surat edaran bagaimana kita menanggulangi dan mengantisipasi serta juga menangani kasus PMK ini," katanya.
Ia menuturkan atas peningkatan angka ternak yang terserang penyakit PMK, pemprov juga telah melakukan berbagai upaya pencegahan seperti melakukan koordinasi dengan provinsi lain untuk dilakukan pengecekan terlebih dahulu hewan tersebut sebelum dibawa keluar wilayah.
Selain itu, agar hewan ternak yang sudah terinfeksi segera tertangani, pihaknya juga telah memerintahkan setiap bupati maupun wali kota untuk segera melakukan vaksinasi dan upaya preventif lainnya.
"Kita segera memisahkan hewan-hewan yang sudah sakit dan yang sehat. Kami pun perketat pasar-pasar hewan. Kemudian upaya yang lain adalah bagi hewan yang sakit kita sudah melakukan penanganan seperti memvaksin yang terus kami lakukan baik itu dari provinsi, kabupaten dan kegiatan ini hampir setiap hari dilaksanakan oleh dinas peternakan dan para relawan-relawan yang sudah kita siapkan untuk terus melakukan vaksinasi kepada hewan-hewan yang sakit. Bagi hewan yang sudah parah tentunya kita sembelih dan di kubur," katanya.
Ia menuturkan bahwa populasi hewan ternak sapi di Jawa Tengah saat ini mencapai 5,5 juta ekor, di mana daerah terbanyak populasinya adalah di Sragen dan Wonogiri.