Semarang (ANTARA) - Alfamart Kenconowungu, Kota Semarang, menjadi salah satu bukti sebuah toko ritel dapat menjadi bagian dalam menyelamatkan lingkungan. Sesaat setelah memasuki gerai, pengunjung akan melihat akrilik bertuliskan “Alfamart Eco Store — 50 Kg Sampah Plastik Residu melalui Paving Block.”
Tulisan itu bukan sekadar hiasan. Tepat di depan toko, paving block yang tersusun rapi ternyata terbuat dari sampah plastik residu—jenis sampah yang sulit terurai dan selama ini menjadi salah satu penyumbang terbesar pencemaran lingkungan.
Melalui konsep Eco Store, Alfamart mengubah sampah yang biasanya berakhir di TPA menjadi material bangunan yang kuat dan bernilai guna. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan menjalankan praktik bisnis berkelanjutan sekaligus mengajak masyarakat lebih peduli terhadap sampah yang dihasilkan.
Pada 17 November 2025, gerai Alfamart ini resmi menjadi lokasi pertama yang menggunakan paving block berbahan dasar plastik sulit daur ulang.
“Inovasi penggunaan paving block ramah lingkungan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Rebricks Indonesia,” ujar Branch Manager Alfamart Semarang, V Daru Harjanto.
Menurut Daru, sampah plastik seperti botol bekas, sachet, dan plastik kresek dikumpulkan terlebih dahulu melalui DropBox yang tersedia di depan gerai Alfamart Kota Semarang. Dari proses itu, sebanyak 50 kilogram sampah plastik berhasil diolah menjadi 880 unit paving block yang kemudian dipasang pada area seluas 20 meter persegi di halaman gerai.
“Selain lebih kuat dan tahan lama, paving block ini juga dapat didaur ulang kembali,” tambah Daru.

Pujian datang dari Rebricks Indonesia selaku mitra produksi. Novita Tan, Co-Founder & CEO Rebricks, menyebut kolaborasi ini sebagai langkah maju dalam penanganan sampah plastik.
“Inovasi ini bukan hanya mengurangi beban sampah, tetapi juga meningkatkan kualitas infrastruktur. Ini bentuk nyata bahwa pembangunan dapat berjalan berdampingan dengan upaya pelestarian lingkungan,” ujarnya.
Bagi Alfamart, inisiatif ini adalah langkah berkelanjutan lainnya dari komitmen jangka panjang menuju bumi yang lestari. Bagi masyarakat, langkah kecil ini menjadi pengingat bahwa perubahan besar bisa dimulai dari tempat paling dekat, bahkan dari halaman toko tempat berbelanja setiap hari.

