Solo (ANTARA) - Tim dari Fakultas Psikologi bersama Prodi Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat dengan menggerakkan warga Kerten wujudkan lingkungan bersih dan bernilai ekonomi.
Melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang berlangsung sejak Februari hingga Oktober 2025, dosen dan mahasiswa UMS menggandeng warga RW XII Kelurahan Kerten, Laweyan, Surakarta, dalam program pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat.
Program ini berangkat dari keprihatinan terhadap meningkatnya volume sampah rumah tangga di wilayah perkotaan. Tim PKM yang diketuai oleh Dr. Lisnawati Ruhaena, M.Si., Psikolog, menginisiasi pendekatan edukatif dan partisipatif agar masyarakat tidak hanya membuang sampah, tetapi juga mengolahnya menjadi sumber ekonomi baru.
“Masalah sampah merupakan persoalan penting di Kota Surakarta. Volume sampah terus meningkat, sementara banyak di antaranya masih memiliki nilai ekonomi jika dikelola dengan benar,” ujarnya.
Menurutnya, pendekatan psikologi sosial menjadi kunci untuk mendorong partisipasi warga dalam mengelola sampah rumah tangga secara mandiri dan berkelanjutan.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa perubahan perilaku masyarakat dapat dilakukan dengan pendekatan psikologis yakni menumbuhkan kesadaran, kebiasaan, dan nilai kolektif tentang pentingnya kebersihan lingkungan,” katanya.
Selain itu, tim juga memperkuat jejaring sosial antarwarga, terutama kelompok ibu rumah tangga dan lansia, untuk berperan aktif dalam kegiatan lingkungan.
“Kegiatan ini memberi ruang bagi warga berusia lanjut atau yang tidak memiliki pekerjaan formal agar tetap merasa berguna dan terhubung dengan komunitas,” katanya.
Ia berharap kegiatan ini mampu membantu pemerintah dan masyarakat dalam mengurangi volume sampah ke TPA, meningkatkan kesadaran warga, serta memberdayakan ekonomi rumah tangga.
Kegiatan yang melibatkan dosen dan mahasiswa ini menjadi wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain memberikan manfaat sosial, program ini juga memperkuat kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu psikologi sosial dan lingkungan secara nyata di tengah masyarakat. Tim juga diperkuat dari Program Studi Kesehatan Masyarakat UMS Prof. Dr. Yuli Kusumawati, S.KM., M.Kes(Epid).
Kemudian melalui pendekatan aspek pemberdayaan ekonomi masyarakat, menurut Lisnawati program ini akan berdampak pada kebersihan lingkungan dan kesehatan. Warga diajak untuk memilah dan mengolah sampah menjadi barang yang dapat dijual atau dimanfaatkan kembali.
Selama sembilan bulan pelaksanaan, masyarakat Kerten dilatih memilah dan mendaur ulang sampah menjadi barang bernilai guna. Tim juga memfasilitasi terbentuknya kelompok warga peduli lingkungan, yang berfungsi menjaga keberlanjutan program.
“Program ini bukan sekadar bersih-bersih, tapi membangun kesadaran kolektif bahwa sampah bisa bernilai. Bahkan, kegiatan ini juga menjadi ruang interaksi bagi warga lansia dan ibu rumah tangga untuk tetap aktif dan produktif,” katanya.
Dengan semangat kolaborasi, lanjutnya, Fakultas Psikologi UMS berharap kegiatan ini menjadi model pengelolaan lingkungan berkelanjutan berbasis masyarakat yang dapat direplikasi di wilayah lain di Surakarta.

