Solo (ANTARA) - Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil menciptakan produk inovasi pangan lokal berupa camilan fungsional yang dirancang untuk mencegah obesitas berbahan bekatul dan buah naga.
Tim ini terdiri dari Selvi Restiyana, Dita Febriana Nur Faatihah, Tsannina Saida Lathifa, Mutia Mayzalina, dan Asterika Indah Nuraini dengan bimbingan dosen Dyah Intan Puspitasari, S.Gz., M.Nutr.
Produk yang diberi nama BEKAFIT ini merupakan hasil dari kegiatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Ormawa (PPO) 2025. Camilan tersebut memanfaatkan bekatul sebagai sumber serat dan buah naga sebagai pemanis alami sehingga dapat membantu mengendalikan asupan kalori.
Ketua Tim PPO FIK UMS Selvi Restiyana menjelaskan penelitian ini lahir sebagai respons terhadap meningkatnya prevalensi obesitas di Indonesia dan rendahnya pemanfaatan potensi pangan lokal.
Menurutnya, langkah ini menjadi solusi konkret untuk mendorong pola makan sehat berbasis bahan lokal.
“BEKAFIT kami kembangkan sebagai cemilan tinggi serat dari bekatul yang dipadukan dengan buah naga sebagai pemanis alami. Perpaduan ini tidak hanya menghadirkan rasa yang lezat, tetapi juga memberikan efek kenyang lebih lama sekaligus membantu mengendalikan asupan kalori,” kata Selvi di Solo, Jawa Tengah, Kamis.
Data Kementerian Kesehatan RI mencatat prevalensi obesitas nasional terus meningkat setiap tahun dan menjadi faktor risiko berbagai penyakit degeneratif. Kondisi ini mendorong tim FIK UMS untuk menciptakan inovasi pangan yang tidak hanya menyehatkan tetapi juga mendukung kemandirian pangan nasional.
“Kami berharap BEKAFIT dapat menjadi contoh nyata bahwa bahan pangan lokal seperti bekatul memiliki potensi besar sebagai pangan fungsional modern. Produk ini membuka peluang pengembangan industri pangan sehat sekaligus menjadi langkah strategis dalam mendukung program pencegahan obesitas,” papar Selvi.
Proses penelitian dilakukan selama dua bulan, mencakup tahap pembuatan produk, uji laboratorium, hingga uji penerimaan masyarakat. Tim berupaya memastikan cemilan yang dihasilkan memenuhi standar kesehatan dan tetap disukai konsumen dari berbagai kalangan.
Hasil uji publik menunjukkan respons positif dari masyarakat. Camilan ini dinilai lebih sehat, praktis, dan memiliki cita rasa yang bersaing dengan produk komersial lainnya.
“Camilan ini rasanya enak, teksturnya gurih, aromanya enak, dan warnanya juga bagus,” kata Tiwi yang merupakan salah satu responden uji produk yang ikut memberikan masukan pada proses penyempurnaan BEKAFIT.
Melalui inovasi ini, FIK UMS menunjukkan komitmennya dalam memberikan kontribusi nyata terhadap kesehatan masyarakat dan pengembangan produk pangan fungsional berbasis potensi lokal. Produk BEKAFIT diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mengoptimalkan sumber daya pangan lokal dalam menciptakan solusi kesehatan berkelanjutan.

