Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas, Jawa Tengah, memastikan harga kebutuhan pokok masyarakat di wilayah itu stabil pascademo yang digelar berbagai elemen masyarakat di sejumlah daerah termasuk Purwokerto, Banyumas.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas Gatot Eko Purwadi di Purwokerto, Rabu, mengatakan unjuk rasa yang digelar berbagai elemen masyarakat pada akhir pekan lalu tidak menghambat distribusi kebutuhan pokok masyarakat khususnya komoditas pangan.
"Distribusi sampai hari ini tidak ada hambatan untuk pasokan ke pasar, baik komoditas sayur dan sebagainya. Semua suplai tersalurkan dan kebutuhan masyarakat tercukupi," katanya.
Ia mengatakan unjuk rasa yang sempat terjadi di berbagai daerah termasuk Purwokerto tidak berimbas pada rantai pasok pangan.
Menurut dia, seluruh jalur distribusi berjalan normal dan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat tetap terjaga
"Secara umum, harga beberapa komoditas pangan masih dalam batas wajar meskipun beberapa di antaranya sempat mengalami pergerakan harga, namun tidak signifikan," katanya.
Ia mengatakan kenaikan harga beberapa komoditas pangan yang terjadi di Banyumas masih berada pada batas toleransi dan di bawah harga acuan.
Ia pun mencontohkan kenaikan harga cabai merah besar yang tercatat sebesar Rp30.639 per kilogram (harga rerata dari berbagai pasar di Banyumas) pada hari Senin (1/9), kemudian naik menjadi Rp32.094/kg pada Selasa (2/9), dan Rp33.976/kg pada Rabu (3/9) masih berada di rentang harga acuan yang berkisar Rp27.000/kg hingga Rp40.000/kg.
"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, ketersediaan dan keterjangkauan pangan tetap terjaga. Kami akan terus memantau pergerakan harga serta distribusi kebutuhan pokok melalui pemantauan harian di pasar-pasar tradisional," kata Gatot.
Dalam kesempatan terpisah, pegiat Asosiasi Champion Cabai Indonesia (ACCI) Kabupaten Banjarnegara Teguh Suprapto memastikan kenaikan harga cabai bukan imbas dari unjuk rasa di sejumlah daerah pada akhir pekan lalu.
Dalam hal ini, kata dia, distribusi cabai dari sentra penghasil komoditas hortikultura seperti Banjarnegara ke berbagai pasar di Pulau Jawa tidak terdampak aksi unjuk rasa yang digelar oleh sejumlah elemen masyarakat.
"Permintaan terhadap cabai merah besar dan cabai merah keriting saat sekarang sedang lumayan banyak, sehingga harganya sedikit mengalami kenaikan. Namun dari sisi stok masih dalam posisi aman," katanya.
Sementara untuk cabai rawit merah, dia mengakui harga komoditas tersebut saat sekarang cenderung fluktuatif karena pasokan dari daerah penghasil belum merata setiap bulan.
Ia pun mencontohkan petani cabai di Banjarnegara yang selama ini lebih memilih cabai merah besar maupun cabai merah keriting, saat sekarang mulai tertarik untuk menanam cabai rawit merah.
"Ke depan kalau bisa tanam tiap bulan dan tanaman bisa merata, pasokan bisa tetap stabil," kata Teguh.
Baca juga: Pemkot Semarang luncurkan "Kempling Semar" jaga pangan stabil

