Batang (ANTARA) - PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) selaku pemilik pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, bersama pemerintah setempat melakukan panen raya padi di lahan pengganti PLTU.
Direktur Operasional BPI Naofumi Yasuda di Batang, Jawa Tengah, Selasa, mengatakan bahwa program lahan pengganti ini merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung pertanian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui Program CSR Bhimasena Lentera Ekonomi.
"Saya mengapresiasi kerja keras para petani penggarap yang telah menghasilkan panen melimpah. Kami berharap hasil panen ini dapat memberikan pendapatan tambahan bagi petani dan mendukung ketahanan pangan lokal," katanya.
Ia yang didampingi Manajer Stakeholder Relation BPI Aryamir H Sulasmoro mengatakan kegiatan panen raya yang merupakan bagian dari Program Bhimasena Lentera Ekonomi ini akan memanen padi seluas satu hektare dengan proyeksi menghasilkan 4,5 ton gabah.
Hasil panen padi, kata dia, akan dibeli oleh perusahaan untuk mensejahterakan petani dan dibagikan kepada masyarakat pra-sejahtera sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan melalui program pencegahan stunting dan penanggulangan kemiskinan ekstrem.
"Ini adalah komitmen kami untuk memfasilitasi hulu programnya dengan menyediakan lahan, memberikan fasilitas pertanian, dan pendampingan intensif untuk meningkatkan pendapatan petani serta mendukung ketahanan pangan," katanya.
Perusahaan akan berinovasi dengan menyiapkan hilir pemasaran dan penyerapan hasil pertanian seperti jagung, kacang, serta singkong di lahan pengganti seluas 32 hektare.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Batang Rini Diana Anggriani menyampaikan apresiasi atas kontribusi perusahaan bersama pemerintah mendampingi petani penggarap dari proses tanam hingga panen, serta membeli hasilnya untuk diberikan pada masyarakat prasejahtera.
Hal ini, kata dia, merupakan wujud ketahanan pangan secara nasional yang juga menjadi program dan kebijakan Presiden Prabowo Subianto terkait panen gabah yang harus diserap Bulog senilai Rp6.500 per kilogram.
"Saya berharap keberadaan BPI bisa senantiasa sinergi dalam mewujudkan swasembada pangan dan program yang dilaksanakan dapat dicontoh oleh perusahaan lainnya di daerah ini," katanya.