Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung rencana Komisi Penyiaran Indonesia Pusat menjadikan Kota Surakarta (Solo) sebagai tuan rumah penyelenggaraan Hari Penyuaran Nasional Ke-88 pada 1 April 2021.
Hal itu disampaikan Ganjar usai menerima Ketua KPI Pusat Agung Suprio di ruang rapat lantai 2 kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Rabu.
Ganjar mengaku tertarik terkait latar belakang pemilihan Kota Solo jadi tuan rumah Harsiarnas pada tahun ini.
Baca juga: Ganjar akan gelar Popda Jateng 2021 secara virtual
"Dan ternyata yang menarik diungkap oleh Pak Agung sebagai Ketua KPI bahwa ide awal (Harsiarnas) itu (diusulkan) Pak Jokowi saat jadi Wali Kota Solo dan diputuskan waktu Pak Jokowi menjadi Presiden,” katanya usai audiensi.
Ganjar berharap pada peringatan Harsiarnas Ke-78 yang mengusung tema Penyiaran Digital mendatang bisa menjadi titik awal penguatan penyiaran digital yang sebenarnya sudah berjalan.
"Sekarang mau kita kuatkan mudah-mudahan jadi milestone (tonggak sejarah) untuk penyiaran digital yang ada di Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Ketua KPI Pusat Agung Suprio menegaskan bahwa pemilihan Kota Surakarta sebagai tuan rumah Harsiarnas Ke-88 memiliki banyak sisi historis, salah satunya adalah radio penyiaran pertama terdapat di Solo.
"Selain karena diusulkan oleh Pak Jokowi saat masih jadi Wali Kota Surakarta juga karena untuk memperingati lahirnya lembaga penyiaran radio pertama milik bangsa Indonesia yang bernama Solosche Radio Vereeniging (SRV) yang berdiri pada 1 April 1933," katanya.
Terlepas dari itu, kata Agung, juga untuk memperingati proses penetapan Harsiarnas yang berawal dari Kota Solo, pada 2009 yang kala itu dipimpin oleh Joko Widodo.
"Pada saat Pak Jokowi jadi Wali Kota beliau mengusulkan pada Pak Presiden SBY. Lalu perjalanan panjang hingga saat Pak Jokowi menjadi Presiden, tanggal 1 April akhirnya ditetapkan sebagai Harsiarnas. Latar belakang itulah, Solo dan Jateng kita pilih sebagai tuan," ujarnya.