Kudus (ANTARA) - Sekolah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah belum seluruhnya menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara mandiri karena masih ada beberapa sekolah dalam kondisi keterbatasan sarana dan prasarana pendukung.
"Jika tahun lalu masih ada 36 SMP yang masih menggelar UNBK dengan menumpang di sekolah lain, tahun ini berkurang menjadi 14 SMP yang menumpang. Ada 35 SMP menggelar UNBK secara mandiri," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus Kasmudi di sela-sela mendampingi kunjungan Bupati Kudus Muhammad Tamzil di SMP 3 Kudus untuk memantau pelaksanaan UNBK hari terkahir, Kamis.
Untuk SMP negeri, kata dia, tahun 2018 yang menggelar UNBK secara mandiri sebanyak sembilan sekolah, sedangkan yang menumpang sebanyak 19 sekolah.
Sementara SMP swasta yang menggelar secara mandiri hanya empat sekolah dan yang menumpang ada 17 sekolah.
"Untuk tahun ini sekolah negeri yang masih menumpang hanya satu sekolah, sedangkan 27 SMP menggelar secara mandiri. Sedangkan SMP swasta terdapat delapan sekolah yang menggelar mandiri dan 13 SMP masih menumpang di sekolah lain," ujarnya.
Sementara jumlah siswa yang mengikuti UNBK 2019 ada untuk jenjang SMP sebanyak 14.404 siswa, sedangkan hingga jenjang SMA dan sederajat totalnya 27.867 siswa.
Jumlah sekolah tingkat pertama di Kabupaten Kudus sebanyak 49 SMP dan 65 MTs, sedangkan SMA berjumlah 17 sekolah dan Madrasah Aliyah sebanyak 36 sekolah dan 29 SMK.
Bupati Kudus Muhammad Tamzil mengungkapkan peninjauan pelaksanaan UNBK sekaligus bahan evaluasi terkait pelaksanaan UNBK yang telah berjalan sejak Senin (22/4).
"Kami selalu memantau, dan sampai sekarang belum ada kendala," ujarnya.
Ia menilai pelaksanaan UNBK tahun ini jauh lebih baik, dibandingkan dengan pelaksanaan tahun sebelumnya karena sudah semua sekolah mengikuti UNBK, sedangkan tahun sebelumnya berkisar 80-an persen.
"Kami apresiasi karena dukungan semua pihak akhirnya semua sekolah bisa mengikuti UNBK," ujarnya.
Selain adanya peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan, dia berharap lulusan angkatan 2019 di berbagai jenjang bisa mencapai 100 persen dengan kualitas lulusan yang lebih baik.