Roma, Antara Jateng - Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin, beberapa jam setelah dia kalah dalam referendum reformasi konstitusi.
"Pengalaman saya di pemerintah selesai di sini," kata Renzi dalam jumpa pers, mengakui bahwa kampanye menolak "luar biasa jelas" memenangi pemungutan suara yang mempertaruhkan masa depannya.
Kementerian Dalam Negeri memproyeksikan bahwa kampanye penolakan tersebut, yang dipimpin oleh Gerakan Bintang Lima, mendapat dukungan 59,5 persen suara dari para pemilih.
Hampir 70 persen warga Italia memberikan suara mereka pada pemungutan suara Minggu, angka sangat tinggi yang mencerminkan taruhan tinggi dan intensitas dari berbagai masalah yang terlibat.
Renzi mengatakan bahwa dia akan mengunjungi Presiden Sergio Mattarella pada Senin untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya menyusul pertemuan terakhir kabinetnya.
Mattarella kemudian akan dibebankan dengan tugas penunjukan pemerintahan baru atau, bila dia tidak bisa melakukannya, menggelar pemilihan awal.
Mattarella kemudian akan memperantarai penunjukan pemerintahan yang baru, atau jika dia tidak bisa melakukannya, memerintahkan pemilihan umum awal.
Kebanyakan analis melihat skenario pemerintahan Renzi digantikan oleh pengemban jabatan yang didominasi oleh Partai Demokrat yang akan menjalankan pemerintahan sampai pemilihan umum yang dijadwalkan musim semi 2018 menurut warta kantor berita AFP.