Hal itu membuat wahana bawah laut tersebut menghadapi risiko yang tak terjadi sebelumnya di tengah memudarnya harapan Bluefin-21 akan segera menemukan puing-puing MH370.
Bluefin-21 milik Angkatan Laut AS dan sonarnya telah menjadi inti pencarian MH370 di zona yang jauhnya sekitar 2.000 km dari Perth di barat Australia.
Namun pencarian oleh Bluefin-21 di dasar samudera yang belum terpetakan itu menggangu mekanisme keamanan otomatis wahana bawah laut tersebut saat dikirimkan ke kedalaman lebih dari 4,5 km.
Jumat ini atau dalam misi penyelaman kelimanya, Bluefin-21 telah menyelam sampai kedalaman 4.695 meter atau melebihi batas maksimumnya.
"Ini pertama kali Bluefin-21 diturunkan ke kedalaman ini," kata Letnan Laut Daniel S. Marciniak seperti dikutip Reuters.
"Menyelam ke kedalaman seperti itu menciptakan risiko residual terhadap perangkat tersebut dan ini secara hati-hati dimonitor oleh Angkatan Laut AS dan (pemilik Bluefin-21) Phoenix International."
Marciniak membenarkan area pencarian Bluefin-21 telah dipersempit berdasarkan analisis lebih jauh dari sinyal-sinyal awal yang diyakini berasal dari kotak hitam MH370.
Pihak berwenang mengatakan pernyataan Angkatan Laut AS bahwa pemburuan oleh Bluefin-21 akan memerlukan dua bulan adalah salah, sebaliknya wahana ini dipusatkan kepada satu area pencarian bawah laut yang telah disempitkan dan lebih fokus, demikian Reuters.