Blokade Bantuan, PBB: Ribuan Warga Yaman Terancam Meninggal
Jenewa, ANTARA JATENG - Ribuan warga sipil terancam meninggal, termasuk
anak-anak, jika koalisi militer pimpinan Arab Saudi tidak mencabut
sepenuhnya blokade yang memutus pasokan bantuan kemanusiaan ke Yaman,
menurut keterangan ketua tiga badan PBB, Kamis (16/11).
"Bersama-sama kami mengeluarkan seruan darurat agar koalisi mengizinkan akses masuk bantuan kemanusiaan ke Yaman sebagai respons terhadap krisis kemanusiaan terparah di dunia. Pasokan bantuan, yang terdiri dari obat-obatan, vaksin dan makanan, amat penting dalam mencegah penyakit dan kelaparan," menurut pernyataan tersebut.
"Tanpa mereka, ribuan korban tidak berdosa, termasuk banyak anak, akan meninggal."
Peringatan tersebut, yang dikeluarkan oleh ketua Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreysus, direktur UNICEF Anthony Lake dan direktur Program Pangan Dunia (WFP) David Beasley, muncul 10 hari setelah koalisi pimpinan Arab Saudi memblokade bandara dan pelabuhan serta perbatasan dengan Yaman.
Blokade tersebut merupakan respons Arab Saudi terhadap serangan rudal pemberontak Huthi dekat Riyadh, demikian laporan AFP.
"Bersama-sama kami mengeluarkan seruan darurat agar koalisi mengizinkan akses masuk bantuan kemanusiaan ke Yaman sebagai respons terhadap krisis kemanusiaan terparah di dunia. Pasokan bantuan, yang terdiri dari obat-obatan, vaksin dan makanan, amat penting dalam mencegah penyakit dan kelaparan," menurut pernyataan tersebut.
"Tanpa mereka, ribuan korban tidak berdosa, termasuk banyak anak, akan meninggal."
Peringatan tersebut, yang dikeluarkan oleh ketua Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreysus, direktur UNICEF Anthony Lake dan direktur Program Pangan Dunia (WFP) David Beasley, muncul 10 hari setelah koalisi pimpinan Arab Saudi memblokade bandara dan pelabuhan serta perbatasan dengan Yaman.
Blokade tersebut merupakan respons Arab Saudi terhadap serangan rudal pemberontak Huthi dekat Riyadh, demikian laporan AFP.