Purbalingga (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menangani bencana tanah longsor yang terjadi di tiga kecamatan yakni Karanganyar, Kaligondang, dan Mrebet, akibat hujan deras pada Selasa (21/10) sore.
“Kami telah melakukan asesmen, pembersihan material longsor, dan penyaluran bantuan logistik di seluruh lokasi terdampak. Alat berat juga dikerahkan di Desa Kaliori, Kecamatan Karanganyar, untuk mempercepat pembukaan akses jalan warga,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga Prayitno di Purbalingga, Kamis..
Ia mengatakan tanah longsor terjadi di Desa Kaliori dan Maribaya, Kecamatan Karanganyar, kemudian Desa Arenan, Kecamatan Kaligondang, serta Desa Tangkisan, Kecamatan Mrebet.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, kata dia, sejumlah fasilitas umum dan rumah warga mengalami kerusakan.
Dalam hal ini tebing setinggi 12 meter dengan lebar 10 meter di Desa Kaliori longsor dan menutup jalan penghubung antar-dusun sepanjang 50 meter dengan tinggi timbunan berkisar 2-3 meter, sehingga mengganggu jalur ekonomi warga.
Sementara di Desa Maribaya, lanjutnya, material longsoran dari tebing setinggi lima meter dengan lebar dua meter dengan panjang dua meter mengakibatkan kerusakan sedang pada bagian samping rumah milik Khoerun (39), dengan estimasi kerugian Rp1,5 juta.
Sementara di Desa Arenan terjadi tanah longsor dari tebing setinggi 12 meter dengan panjang 10 meter dan lebar lima meter, namun material longsoran tidak mengenai rumah milik Sumarjo yang berada di dekat lokasi kejadian.
Selain itu tembok keliling berukuran 14x10 meter di bagian belakang toko milik Suratno longsor dan menutup jalan setapak dengan estimasi nilai kerugian mencapai Rp5 juta, serta fondasi keliling ukuran 8x1,5 meter milik Samiarjo Al Samir terancam ambruk dengan estimasi nilai kerugian Rp1 juta.
Selanjutnya di Desa Tangkisan, longsor terjadi di empat titik dengan total kerugian ditaksir lebih dari Rp28 juta.
“Total sementara kerugian material akibat bencana longsor di empat wilayah tersebut mencapai sekitar Rp35 juta dan masih dalam tahap perhitungan lebih lanjut,” kata Prayitno.
Guna mempercepat penanganan, kata dia, BPBD bekerja sama dengan TNI, Polri, Dinas PUPR, Damkar, PMI, Banser, Baznas, dan perangkat desa.
Pihaknya juga menyalurkan bantuan berupa sembako, matras, serta karung plastik untuk penanganan darurat.
Terkait dengan penanganan longsor di Desa Kaliori, dia mengatakan akses jalan utama di wilayah tersebut sudah dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Meskipun demikian pihaknya tetap mengimbau warga agar tetap waspada terhadap potensi longsor susulan mengingat curah hujan masih tinggi.
“Cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan, sehingga masyarakat kami minta tetap berhati-hati, terutama yang tinggal di sekitar tebing dan daerah rawan longsor,” kata Prayitno.
Baca juga: BPBD Purbalingga tangani dampak hujan deras disertai angin kencang

