Pati (ANTARA) - Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi mengimbau masyarakat di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial di tengah dinamika sosial dan politik yang berkembang, dengan tidak menyebarkan foto maupun video terkait kerusuhan atau penjarahan.
"Hal itu, dapat menimbulkan kecemasan berlebihan di masyarakat. Informasi hoaks maupun konten provokatif sangat berbahaya. Jangan ikut memperkeruh keadaan dengan membagikan hal-hal yang tidak jelas kebenarannya," ujarnya di Pati, Selasa.
Ia juga meminta masyarakat tidak terlibat dalam aksi demo liar atau arak-arakan di jalan raya yang berpotensi memicu kericuhan.
Menurut dia, aksi semacam itu tidak bermanfaat dan justru bisa berujung anarkis.
Apalagi, kata dia, saat ini situasi keamanan di Kabupaten Pati masih kondusif. Karena itu, masyarakat diimbau tetap melaksanakan aktivitas sehari-hari secara normal.
"Diam di rumah atau beraktivitas seperti biasa merupakan langkah terbaik untuk menjaga keamanan diri maupun lingkungan," ujarnya.
Selain itu, dia juga mengajak warga memperkuat peran serta menjaga keamanan lingkungan dengan semangat gotong royong.
"Mari jaga kampung dan desa kita masing-masing. Sinergisitas antara warga dan aparat akan menjadi kunci utama dalam mencegah gangguan keamanan," ujarnya.
Polisi juga meminta masyarakat segera melapor kepada Kepala Desa, Lurah, atau pengurus RT/RW jika menemukan situasi yang tidak kondusif. Saluran komunikasi di tingkat desa disebut penting untuk dimanfaatkan. Jika ada kejadian yang mencurigakan, diminta segera melapor agar cepat ditindaklanjuti.
Ia mengingatkan keamanan daerah bukan hanya tanggung jawab polisi semata, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.
"Keamanan akan terwujud jika semua pihak bersatu menjaga situasi kondusif. Mari kita hindari sikap yang bisa memecah belah persatuan," ujarnya.
Baca juga: Polresta Pati datangi sekolah ajak siswa tak terprovokasi demo anarkis

