"Ini bisa dilakukan dengan menjaga pola makan, sebab lansia tidak bisa menyamakan dengan masa usia masih muda," katanya usai silaturahmi Paguyuban Adiyuswa bertema "Gizi Buat Lansia" di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu.
Paguyuban Adiyuswa merupakan perkumpulan tokoh-tokoh di Semarang yang sudah berusia lanjut di atas 60 tahun, dengan anggota berasal dari berbagai latar belakang, seperti akademisi, pengusaha dan TNI.
Beberapa tokoh tercatat sebagai anggota antara lain Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah KH Ahmad Darodji, mantan Ketua PGRI Jateng Sudharto dan mantan Rektor Undip Prof Eko Budihardjo.
Menurut Fatimah yang juga anggota Paguyuban Adiyuswa, penyakit-penyakit yang menghantui masa lansia di antaranya hipertensi, stroke, osteoporosis, kanker, diabetes, kanker hingga gagal jantung.
Namun, ia mengatakan, para lansia tidak perlu khawatir dengan penyakit-penyakit tersebut, sebab pola hidup makan secara sehat dan pola makan bergizi mampu mencegah disertai diet seimbang dan olahraga.
Ia menyarankan pengonsumsian buah-buahan, seperti jeruk, jambu biji, jambu air, semangka, melon, nanas dan pepaya serta sayuran seperti brokoli, tomat, labu dan wortel diperbanyak kalangan lansia.
"Buah-buahan dan sayuran tersebut sangat kaya antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan dan banyak mengandung serat. Lebih baik lagi, jika konsumsi buah dan sayur itu dimulai sejak usia 40 tahun," katanya.
Selain buah dan sayur, kata dia, makanan rendah lemak jenuh dan kolesterol dari hewani maupun hayati, seperti ayam tanpa kulit, ikan, kacang-kacangan, tahu dan tempe juga perlu diperbanyak untuk lansia.
Pada masa lansia, kata Fatimah, lemak yang justru berkembang, bukan otot seperti tatkala usia muda. Karena itu jika terlihat gemuk sebenarnya bukan karena otot, namun pengaruh lemak yang semakin menumpuk.