Banjarnegara (ANTARA) - Para pengayuh becak lanjut usia (lansia) di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, merasakan manfaat besar dari program bantuan becak listrik yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto melalui Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN).
Ditemui usai penyerahan bantuan becak listrik di Pendopo Dipayudha Adigraha Banjarnegara, Selasa sore, salah seorang penerima manfaat, Tumowiyarji (67) mengatakan becak listrik akan membuat tenaganya terbantu.
“Biasanya pakai becak kayuh itu cepat capek. Kalau pakai listrik ini ringan sekali, sangat membantu tenaga,” kata dia yang berasal dari Desa Kalikidang, Kecamatan Purwareja Klampok, Banjarnegara.
Ia mengakui pendapatannya masih sangat bergantung pada jumlah penumpang.
Oleh karena itu, dia mengharapkan dengan becak listrik, pendapatannya bisa lebih meningkat.
“Kalau ada penumpang ya bawa, kalau sepi ya tidak bawa. Masih untung kalau bisa membawa pulang sekitar Rp15 ribu,” katanya.
Pengayuh becak lainnya, Rohmat (65) mengatakan perbedaan antara becak kayuh dan becak listrik sangat signifikan, terutama bagi pengemudi yang sudah tidak lagi kuat mengayuh jarak jauh.
“Kalau becak kayuh, apalagi pas lagi capek, berat sekali. Ini sangat membantu,” katanya.
Ia mengaku saat masih menggunakan becak kayuh, pendapatannya tidak menentu, rata-rata sekitar Rp40 ribu per hari.
Dengan becak listrik, ia mengharapkan penghasilannya bisa meningkat.
“Matur nuwun sanget (terima kasih sekali) Pak Presiden sangat membantu,’ katanya.
Sementara Sahirin (53) meyakini becak listrik akan membawa perubahan besar karena dapat meringankan beban.
“Rasanya ringan, sangat terbantu. Kalau dulu pakai becak kayuh, dapatnya tidak mesti. Kalau tidak punya langganan, ya susah narik,” katanya.
Ia mengatakan rencana pemerintah daerah memasang stasiun pengisian daya di area pasar sebagai hal yang sangat dinanti.
“Tadi sudah dibahas mau dipasang di pasar. Itu penting biar kami mudah ngecas (isi daya),” katanya.
Ditemui usai menumpang becak listrik, Bupati Banjarnegara Amalia Desiana mengakui moda transportasi tersebut terasa sangat nyaman.
Menurut dia, penggunaan becak listrik bukan hanya membuat pekerjaan pengayuh becak menjadi lebih ringan, tetapi juga meningkatkan efisiensi layanan.
“Saya tanya beberapa pengayuh becak, mereka bilang lebih nyaman karena tidak memakai tenaga. Kecepatannya juga lebih cepat dibanding becak biasa,” katanya.
Dia mengakui prioritas penerima bantuan memang difokuskan bagi para pengayuh becak lansia.
Dalam hal ini, kata dia, Presiden Prabowo memprioritaskan penerima becak listrik usia 60 tahun ke atas.
Menurut dia, jumlah becak di Banjarnegara saat ini mencapai kisaran 800 unit.
“Kami masih diverifikasi berdasarkan usia,” katanya.
Lebih lanjut, Bupati mengingatkan para pengemudi becak untuk tetap mematuhi aturan lalu lintas.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara juga akan memetakan titik pangkalan para pengayuh becak penerima bantuan untuk memudahkan penyediaan fasilitas pengisian daya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) Letjen TNI (Purn) Teguh Arief Indratmoko mengatakan program tersebut merupakan bentuk kepedulian Presiden Prabowo terhadap pengayuh becak usia lanjut yang masih harus bekerja keras.
“Beliau terenyuh melihat yang usia 70 tahun masih mengayuh becak kayu. Lalu meminta dibuat becak listrik,” katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Presiden Prabowo memberikan bantuan berupa becak listrik secara gratis kepada pengayuh becak lansia.
Menurut dia, jumlah becak listrik yang diberikan untuk Kabupaten Banjarnegara sebanyak 100 unit dan akan ditambah secara bertahap.
“Target secara nasional tahun ini 10.000 unit, tahun depan targetnya 30.000 unit. Populasi becak sekitar 80.000 lebih, dan harapan beliau semuanya bisa diberi becak listrik,” katanya.
.

