Solo (ANTARA) - Program Studi (Prodi) Keris ISI Solo dan Nanyang Academy of Fine Arts (NAFA) Singapore berkolaborasi menyulang jejak budaya lewat Sungging Warangka dan Tempa Keris melalui kegiatan workshop.
Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 20 mahasiswa NAFA bersama dua orang dosen pendamping tersebut disambut oleh sebelas perwakilan dari Prodi Keris yang terdiri dari dosen, Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP), serta mahasiswa.
Workshop yang diselenggarakan Kamis (3/7) tersebut merupakan bagian dari agenda pertukaran pengetahuan dan keterampilan dalam bidang seni, khususnya dalam konteks warisan budaya tosan aji.
Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Jurusan Kriya Dr. Aries Budi Marwanto, M.Sn., yang mewakili pimpinan fakultas. Dalam sambutannya, Aries menyampaikan apresiasi atas keberlanjutan kerja sama ini. Selain itu, ia juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan kemitraan yang telah dibangun.
“Workshop kolaborasi ini adalah yang kedua kalinya dan kami berharap dapat terus menjadi ruang saling belajar dan bertumbuh antarinstitusi seni. Semoga kegiatan ini memberikan pengalaman yang berkesan dan memperluas cakrawala keilmuan bagi semua peserta,” katanya.
Dari pihak NAFA, sambutan disampaikan oleh salah satu dosen pendamping Mr. Iskander. Pada kesempatan itu, ia menyampaikan rasa hormat dan antusiasmenya atas kesempatan berkolaborasi.
Ia mengatakan kunjungan tersebut menjadi kesempatan untuk belajar langsung dari mahasiswa dan akademisi Prodi Keris ISI Solo.
“Kegiatan ini memperkaya pemahaman mahasiswa kami tentang seni tradisional Asia Tenggara. Kami berharap kerja sama ini terus berkembang, dan suatu hari ISI Solo dapat menyelenggarakan workshop dan pameran di kampus NAFA di Singapura,” katanya.
Dalam workshop ini, peserta diperkenalkan pada teknik sungging, yakni hiasan ukir dan lukis pada warangka keris, serta proses dasar tempa besi sebagai pengantar pemahaman tentang pembuatan bilah keris.
Kegiatan berlangsung secara interaktif, dengan antusiasme tinggi dari seluruh peserta. Menariknya, karya-karya hasil workshop ini akan dijadikan bagian dari proyek pembelajaran lanjutan di NAFA. Mereka juga berencana untuk memamerkan karya tersebut kepada publik sebagai bentuk apresiasi terhadap hasil kolaborasi lintas budaya.
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam upaya internasionalisasi Prodi Keris ISI Solo sekaligus mempererat hubungan diplomatik budaya melalui seni. Ke depan, diharapkan kerja sama ini tidak hanya terbatas pada workshop tetapi juga merambah ke bidang penelitian dan pameran bersama antar institusi.

