Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggandeng menggandeng Kantor Wilayah Direktorat Jenderal (Kanwil Ditjen) Pemasyarakatan setempat untuk mencapai atau mewujudkan swasembada pangan.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi di Semarang, mengatakan bahwa kerja sama itu akan dilakukan karena Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Jateng Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan juga memiliki program yang mendukung ketahanan pangan.
"Kita harus bersinergi. Ditjen Kemasyarakatan akan kami dukung, dalam rangka (mewujudkan) swasembada pangan. Potensi dari lapas nanti kita sinergikan dengan program ketahanan pangan yang ada di dinas pemprov," katanya, saat menerima Kepala Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Jateng Mardi Santoso.
Ia menjelaskan bahwa potensi-potensi yang ada di lembaga pemasyarakatan (lapas), seperti perkebunan, pertanian, maupun peternakan dan perikanan, bisa dibantu dinas terkait.
Menurut dia, kebersamaan tersebut diperlukan agar swasembada pangan tercapai, sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Nanti bersama-sama. Di Polda (Jateng) itu sudah ada jagung, Kodam IV/Diponegoro ikut membantu dalam irigasi dan pompanisasi," katanya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Jateng Mardi Santoso mengatakan bahwa program ketahanan pangan dari Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Jateng dipusatkan di dua tempat, yaitu Lapas Nusakambangan dan Lapas Terbuka Kendal.
"Untuk kegiatan ketahanan pangan, Pak Gubernur tadi juga memerintahkan kepada jajaran agar segera mendata, sekiranya mendatang bisa menjadi program unggulan juga dari Kanwil Ditjen Pemasyarakatan, atas dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," katanya.
Ia menjelaskan ada beberapa program ketahanan pangan yang sudah dilakukan di Lapas Nusakambangan, mulai dari penanaman jagung dan padi, ternak ayam, ternak kambing dan perikanan budidaya, seperti tambak ikan bandeng, udang dan mujair.
"Di Lapas Terbuka Kendal memang kami sedang berproses penanaman jagung, terus ada juga ayam, budi daya ikan nilai salim karena di sana air payau. Kami juga sedang berproses untuk pengembangan tambak seluas kurang lebih 93 hektare," katanya.
Selain terkait program ketahanan pangan, Mardi juga meminta dukungan kepada Gubernur Ahmad Luthfi terkait lahan Lapas Plantungan, sebab tanah di Lapas Plantungan saat ini masih dimiliki Pemprov Jateng.
"Tadi juga dibahas terkait hibah tanah yang di Plantungan. Pada saat ini status tanahnya masih menjadi kepemilikan Provinsi Jawa Tengah. Untuk itu tadi Pak Gubernur juga sudah berniatan baik, untuk menyerahkan hibah tanah tersebut," pungkasnya.
Baca juga: Demak targetkan 2026 perkuat sebagai penumpu pangan Jateng

