Demak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menargetkan pada tahun 2026 bisa memperkuat posisi Demak sebagai penumpu pangan di Provinsi Jateng, kata Bupati Demak Eisti'anah.
"Untuk mencapai itu, tentunya harus ada strategi mulai dari upaya pemenuhan hak dasar atas pangan yang cukup, beragam, bergizi, seimbang, dan aman secara berkelanjutan," ujarnya pada acara musyawarah perencanaan pembangunan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Demak Tahun 2025-2029 di Pendopo Satya Bhakti Praja Demak, Kamis.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Demak Kiai Haji Muhammad Badruddin, Dandim 0716 Demak Letkol Kav Maryoto, Kapolres Demak AKBP Ari Cahya Nugraha, Sekda Demak Ahmad Sugiharto serta perwakilan dari Pemprov Jateng.
Selain itu, kata dia, perlu penguatan sistem rantai pasok dan penguatan pengendalian harga pangan untuk menjamin aksesbilitas pangan.
"Selain target 2026, kami juga punya target lanjutan maupun lima tahun ke depan. Tentu ini membutuhkan dukungan dan masukan banyak pihak. Melalui Musrenbang RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2025-2029 ini, tentu banyak masukan," ujarnya.
Eisti'anah mengungkapkan RPJMD menjadi fondasi arah kebijakan Demak selama lima tahun ke depan maka, penyusunannya harus mencerminkan kebutuhan dan aspirasi seluruh lapisan masyarakat.
Oleh karena itulah, dia meminta semua pihak bisa berperan aktif dalam kegiatan ini saran dan masukan semua sangat dibutuhkan agar seluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan bisa memberikan dampak positif dan dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Hal terpenting, masukan yang diberikan harus selaras dengan visi pembangunan Kabupaten Demak tahun 2025-2029, yakni 'Demak semakin Bermartabat, Maju dan Sejahtera'," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah Demak Masbahatun Niamah mengatakan Pemkab Demak berupaya semaksimal mungkin untuk bisa mengeluarkan kemiskinan yang ada di Kabupaten Demak, karena angka kemiskinan ekstrem terus menurun dari tahun ke tahun.
Jika angka kemiskinan ekstrem 2023 sebesar 12,01 persen, kata dia, tahun 2024 turun menjadi 11,89 persen. Sedangkan dari pusat melalui aksasi tahun 2026 nanti menjadi 0 persen.
Sementara tingkat pengangguran terbuka (TPT), imbuh dia, juga berhasil turun dari 2022 dan mencapai 4,75 pada tahun 2024. TPT juga berada di atas capaian nasional sebesar 4,91 dan provinsi Jateng sebesar 4,78.
Masbahatun menambahkan indeks pembangunan manusia (IPM) selama tiga tahun terakhir di tahun 2004 berada di atas capaian provinsi Jawa Tengah, tahun 2024 berada di angkat 74,57.
"Sementara ketimpangan pendapatan masyarakat berada pada tahap sedang apabila koefisien gini berada pada rentang 0,3 sampai dengan 0,5," ujarnya.
Sementara gini ratio Kabupaten Demak pada tahun 2024 berada di angka 0,314 dan di atas capaian nasional dan Provinsi Jateng.
"Kita harus mendukung ke depan ekonomi hijau yang agak gentarkan, yakni bagaimana mendukung menemukan pangan di sektor pertanian, pemenuhan kualitas infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan, penurunan kemiskinan dan penambahan peluang kerja, serta terus menerus mengurangi kerusakan lingkungan hidup dan bencana," ujarnya.