Kudus (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, siap memberikan edukasi kepada masyarakat yang nantinya bisa melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban secara mandiri, terutama untuk pemeriksaan cacing hati.
"Jumlah personel untuk pengawasan di lapangan memang terbatas, sehingga salah satu upaya yang bisa kami lakukan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama panitia hewan kurban agar bisa memeriksa secara mandiri," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Arin Nikmah di Kudus, Selasa.
Ia mencatat, selama pelaksanaan Idul Adha 1446 Hijriah menemukan 23 hewan kurban yang mengandung cacing hati, baik ternak kecil maupun besar.
Dari 23 hewan kurban tersebut, dua di antaranya kambing dan selebihnya sapi maupun kerbau.
Bahkan, kata dia, dari puluhan kasus cacing hati tersebut, tercatat ada dua ekor kerbau yang mengandung cacing paramphistomum yang merupakan penyakit cacing pipih parasit pada tempat rumen.
"Dimungkinkan karena ada kelainan atau terinfeksi," ujarnya.
Ia memperkirakan, jumlah kasus bisa bertambah ketika jumlah petugas bisa memeriksa semua lokasi penyembelihan hewan kurban.
Karena keterbatasan personel, kata dia, pihaknya hanya bisa mendatangi 71 lokasi penyembelihan hewan kurban di Kabupaten Kudus.
"Agar kasus cacing hati bisa ditemukan lebih banyak lagi, maka pihaknya akan memberikan edukasi terhadap masyarakat terutama yang menjadi panitia penyembelihan hewan kurban agar bisa memeriksa kelayakan hati hewan kurban secara mandiri," ujarnya.
Temuan cacing hati, ditemukan saat pemeriksaan daging hewan kurban di beberapa lokasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak mengonsumsinya serta memusnahkannya.
Pemantauan sejak 6-9 Juni 2025, kata dia, melibatkan 20 personel yang dibagi menjadi beberapa tim karena tercatat ada 71 titik yang menjadi prioritas pemantauan.
Dengan adanya temuan cacing hati, pihaknya meminta panitia kurban untuk memusnahkan hati hewan kurban tersebut.
Baca juga: Temuan cacing hati di hewan kurban