Magelang (ANTARA) - Program Kampung Teduh singkatan dari tematik terpadu dan hijau menjadi andalan Pemerintah Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah untuk mewujudkan kawasan pemukiman masyarakat yang bersih, nyaman, dan indah.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Pemerintah Kota Magelang Handini Rahayu di Magelang, Kamis, mengatakan Program Kampung Teduh dilaksanakan secara kolaborasi antara pemberdayaan masyarakat dan dukungan anggaran pemerintah untuk pembangunan infrastruktur guna mengatasi kondisi kumuh di suatu kawasan.
"Kota Magelang cukup diuntungkan lantaran mulai tahun ini telah dicanangkan Kampung Teduh. Program ini merupakan kolaborasi dari pemberdayaan masyarakat dan juga dorongan anggaran pembangunan infrastruktur untuk mengatasi kawasan kumuh," ujarnya.
Ia mengatakan program itu selaras dengan dengan program 100-0-100 atau 100 persen akses air bersih, nol persen kawasan kumuh, dan 100 persen akses sanitasi.
Ia menjelaskan Program Kampung Teduh yang dicetuskan semua organisasi perangkat daerah tersebut melibatkan masyarakat, terutama dalam menjaga lingkungan yang indah, bersih, dan, asri melalui pemberdayaan masyarakat perkampungan.
Sebab, kata Handini Rahayu yang akrab disapa Dini itu, masyarakatlah yang mengetahui dengan baik situasi dan potensi lokal masing-masing.
"Potensi lokal paling diketahui oleh masyarakat itu sendiri," ujarnya melalui keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang.
Pemkot Magelang telah menetapkan Kelurahan Panjang sebagai proyek percontohan Kampung Teduh, sedangkan ke depan akan dikembangkan juga di Kelurahan Rejowinangun Utara, Tidar Utara, Tidar Selatan, dan Jurangombo Selatan. Kota Magelang mempunyai 17 kelurahan dan tiga kecamatan.
Baca juga: Kota Magelang Wacanakan Kampung Pelangi
Ia menjelaskan Program Kampung Teduh selain untuk mewujudkan kawasan yang bebas kumuh juga dilakukan penguatan perekonomian warga, antara lain terkait dengan usaha menengah, kecil, dan mikro, ruang terbuka hijau, daerah ramah edukasi, taman, serta pola hidup bersih dan sehat.
”Kami ingin memunculkan potensi dari gagasan warga itu sendiri, karena program ini adalah 'bottom up' (dari bawah ke atas). Lewat Kampung Teduh, masyarakat bisa menyeleksi apa saja potensi di kampungnya, dan pemerintah bisa memberikan dorongan atau pemberdayaan,” katanya.
Inovasi Pemkot Magelang menciptakan Program Kampung Teduh di Kelurahan Panjang (Kampung Bogeman Wetan) membuahkan hasil karena masuk nomine Lomba Hari Habitat 2019 tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Sebanyak 15 kabupaten/kota se-Jawa Tengah mengikuti Lomba Habitat ini. Kota Magelang menjadi salah satu di antara sembilan daerah nomine yang mendapat kesempatan untuk menjalani tinjauan tim lapangan. (hms)
Baca juga: Para ibu membangun "Kampung Pelangi" saat Hari Kartini