Tegal, Jateng (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengizinkan aset milik pemerintah provinsi di kabupaten dan kota dimanfaatkan untuk gerai dan pembinaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"UMKM kita butuh pemasaran. Kalau di masing-masing kabupaten punya outlet untuk memasarkan (produk), maka akan berkembang. Kalau perlu, asetnya pemprov kita gunakan untuk UMKM di kabupaten," katanya di Kabupaten Tegal, Jateng, Sabtu.
Di sela dialog bertema "Ekspansi Pasar dan Strategi Bersama IKM, UMKM, dan Pengusaha Pemula untuk Bersaing di Pasar Global" yang diinisiasi Yayasan Berkah Rosi Peduli, ia mengatakan UMKM merupakan tulang punggung perekonomian di Jawa Tengah.
UMKM, kata dia, telah membuktikan mampu bertahan di tengah pandemi dan gejolak ekonomi dunia.
"Akan tetapi, masih banyak permasalahan UMKM yang perlu segera dicarikan penyelesaian. Saya bersama dengan dinas harus sering turun untuk menyerap aspirasi karena UMKM kita itu permasalahannya banyak terutama usaha mikro mulai akses permodalan hingga pemasaran," katanya.
Mantan Kapolda Jateng ini mengatakan para pelaku UMKM perlu secara intens diberikan pembinaan agar bisa tumbuh dan berkembang dalam menjalankan usahanya.
Pemprov Jateng, kata dia, berkomitmen memberikan perhatian seperti membantu membuka akses pasar dan jaringan rantai pasok UMKM, menghubungkan ratusan UMKM dengan perusahaan besar, serta memberikan akses pembiayaan, sertifikasi, dan peningkatan kompetensi.
"Untuk permodalan, Bank Jateng punya KUR dengan suku bunga yang rendah. Dinas-dinas terkait juga sudah saya instruksikan untuk meningkatkan pembinaan karena kami ingin UMKM dan IKM ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat," katanya.
Pada acara dialog bersama pelaku UMKM, Luthfi juga menampung keluhan dari pelaku industri kecil menengah seperti persoalan usaha sarang burung walet hingga pembuatan shuttlecock.
Baca juga: Gubernur Jateng minta Festival Mangga Pemalang bisa kegiatan tahunan

