Magelang (ANTARA) - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Magelang Suryantoro menjelaskan para relawan PMI daerah setempat selalu siap bergerak memberikan pelayanan dan pertolongan berdasarkan panggilan kemanusiaan.
"Tanpa membedakan wilayah, latar belakang, maupun kondisi sosial masyarakat terdampak," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Rabu, terkait dengan Apel Siaga Relawan PMI Kota Magelang 2025 di Alun-Alun Kota Magelang yang dipimpin Wali Kota Magelang Damar Prasetyono.
Ia mengatakan kiprah PMI Kota Magelang dalam misi kemanusiaan telah berlangsung sejak lama, antara lain keterlibatan relawan PMI setempat pada penanganan dampak gempa bumi dan tsunami Aceh pada 2004, di mana dua relawan diterjunkan sebagai petugas evakuasi.
Kiprah tersebut, ujar dia, berlanjut hingga kini, termasuk pada penanganan banjir di Sumatera Barat, belum lama ini, di mana satu relawan PMI setempat bergabung dalam tim relawan Jawa Tengah ditugaskan ke Kota Padang dengan spesialisasi Water, Sanitation, and Hygiene (WASH).
Ia mengatakan PMI Kota Magelang konsisten berkiprah untuk misi kemanusiaan, tidak hanya di lingkup lokal dan regional, akan tetapi juga nasional.
Kegiatan apel itu untuk memperingati Hari Relawan PMI ke-20. Kegiatan diikuti ratusan relawan lintas unsur, mulai dari Korps Sukarela (KSR), Palang Merah Remaja (PMR), unsur Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat), unsur TNI, Polri, BPBD, dan relawan kebencanaan lainnya
Peringatan ini bertujuan memotivasi semangat relawan, memperkuat sinergi, dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Pada rangkaian kegiatan apel, PMI Kota Magelang menggelar simulasi penanganan bencana melibatkan relawan PMR, KSR, dan TSR.
Simulasi ini menjadi bagian dari upaya membangun kesiapsiagaan berkelanjutan sekaligus memperkuat kapasitas relawan dalam menghadapi berbagai potensi bencana di masa mendatang.
Wali Kota Magelang Damar Prasetyono menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh relawan PMI Kota Magelang yang telah mendedikasikan waktu, tenaga, bahkan keselamatan diri demi kepentingan kemanusiaan.
"Saya ingin menegaskan, relawan bukan pelengkap. Relawan adalah pilar kemanusiaan," katanya.
Ia mengatakan penanggulangan bencana tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah, melainkan membutuhkan kolaborasi seluruh elemen, termasuk PMI, TNI, Polri, dan masyarakat.
"Urusan kemanusiaan, tidak boleh ada sekat sektoral, yang ada hanyalah semangat bersama. Untuk melindungi dan memastikan keselamatan masyarakat," katanya.

