Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memastikan kesiapan infrastruktur, layanan publik, dan pengamanan wilayah menjelang Hari Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) guna memberikan rasa aman, nyaman, serta kelancaran aktivitas masyarakat selama libur akhir tahun.
Saat memimpin rapat koordinasi terpadu kesiapan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Smartroom Graha Satria, Kompleks Pendopo Si Panji. Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu siang, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan rapat koordinasi tersebut menjadi forum strategis untuk memastikan seluruh elemen di Kabupaten Banyumas benar-benar siap, siaga, dan solid dalam memberikan rasa aman, nyaman, dan tenteram kepada masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru.
Menurut dia, momentum akhir tahun biasanya diiringi peningkatan aktivitas masyarakat yang signifikan, mulai dari lonjakan mobilitas penduduk, kepadatan arus lalu lintas, meningkatnya kunjungan wisata, kebutuhan bahan pokok, hingga potensi gangguan keamanan dan bencana.
Oleh karena itu, kata dia, kondusivitas wilayah tidak dapat diwujudkan oleh satu sektor saja.
“Kuncinya adalah peran maksimal dari masing-masing sektor yang saling menguatkan dalam satu orkestrasi kerja bersama,” katanya dalam rapat yang dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Banyumas, pimpinan instansi vertikal, kepala organisasi perangkat daerah, camat, perwakilan BUMN dan BUMD, asosiasi, serta pelaku usaha.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengapresiasi langkah-langkah pengendalian stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok yang telah dilakukan, seperti pemantauan harga dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok penting, operasi pasar, pasar murah, gerakan pangan murah, hingga penguatan produksi melalui pengembangan klaster pangan.
“Langkah-langkah ini harus terus diperkuat agar masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru tanpa kekhawatiran lonjakan harga,” katanya menegaskan.
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya kesiapan infrastruktur dan fasilitas umum sebagai bentuk pelayanan dasar yang dampaknya langsung dirasakan masyarakat.
Menurut dia, jalan rusak harus segera ditangani, rambu dan marka jalan harus berfungsi optimal, penerangan jalan umum memadai, serta fasilitas publik dalam kondisi aman dan layak digunakan.
Terkait dengan elpiji dan bahan bakar minyak, dia mengatakan ketersediaan dua jenis bahan bakar tersebut di wilayah Banyumas secara umum berada dalam kondisi aman, mencukupi, dan tidak terjadi kelangkaan.
Lebih lanjut, dia mengimbau seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang rawan terjadi pada akhir dan awal tahun.
“Koordinasi lintas sektor dalam mitigasi, kesiapsiagaan, dan penanganan darurat dinilai perlu terus diperkuat agar respons dapat dilakukan secara cepat dan tepat,” kata Bupati.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kota Banyumas Komisaris Besar Polisi Ari Wibowo memaparkan kesiapan pengamanan wilayah selama masa Nataru dengan mendirikan sejumlah posko.
Dalam hal ini, kata dia, Polresta Banyumas mendirikan satu pos komando (posko) terpadu di Alun-Alun Purwokerto, sepuluh pos pengamanan di objek wisata Baturraden dan Menara Teratai serta delapan gereja prioritas.
“Kami juga mendirikan pos pelayanan di stasiun dan terminal Purwokerto,” katanya.
Baca juga: Kapolres Wonosobo cek kesiapan pengamanan jalur obyek wisata jelang Nataru

