Semarang (ANTARA) - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah konsisten menolak kebijakan pembelajaran "full day school" yang dinilai tidak sejalan dengan upaya membangun mental dan spiritual siswa, khususnya di Madrasah
Ketua DPW PKB Jawa Tengah K.H. yusuf Chudlori di Semarang, Minggu, mengatakan, sikap penolakan tersebut merupakan salah satu hasil keputusan musyawarah pimpinan wilayah partai tersebut.
Menurut Gus Yusuf, dalam pemerintahan di pusat maupun daerah, PKB selalu siap bersinergi dan mensukseskan berbagai program yang telah disiapkan.
"Menolak kebijakan 'full day school' justru untuk membantu pemerintah dalam urusan pendidikan keagamaan dan karakter siswa," katanya.
Ia menjelaskan kebijakan full day school akan mengganggu peserta didik, khususnya yang mengenyam pendidikan Madrasah.
"Karena jam belajar yang harus sampai sore hari di sekolah, maka kesempatan mereka mengaji di madrasah sore hari atau maghrib akan tertutup," tambahnya.
Gus Yusuf mengaku mendapat laporan tentang adanya kepala daerah yang tetap menerapkan kebijakan full day school si Jawa Tengah.
Ia meminta DPC PKB dan Ketua Fraksi PKB segera berkomunikasi untuk menolak kebijakan tersebut.
Musyawarah Pimpinan Wilayah PKB Jawa Tengah juga merekomendasikan proses kaderisasi berjenjang untuk menempatkan kader-kader terbaik di posisi publik.
Kaderisasi dan politik kehadiran yang berjalan dengan baik akan mendorong kesiapan PKB menghadapi Pemilu 2029.

PKB Jateng konsisten tolak kebijakan "full day school"

Ketua DPW PKB Jawa Tengah K.H. Yusuf Chudlori saat Musyawarah Pimpinan Wilayah di Semarang, Sabtu (10/5/2025). (ANTARA/HO-PKB Jateng)
