Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti bakal memfokuskan pemenuhan program layanan dasar masyarakat yakni terkait kesehatan dan pendidikan pada 2025-2029.
"Kami fokus infrastruktur layanan dasar, kami selesaikan dulu jumlah kebutuhan puskesmas sama puskesmas pembantu," katanya, di Semarang, Jawa Tengah, Senin.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Kota Semarang Tahun 2025-2029.
Menurut dia, jumlah kebutuhan penduduk dengan layanan kesehatan yang tersedia akan dipetakan, termasuk dengan keberadaan rumah-rumah sakit swasta.
"Misalnya di tempat-tempat yang jauh dari jangkauan RS swasta itu atau tidak ada layanan primernya, di situ harus segera dibangun puskesmas pembantu, puskesmas, atau rumah sakit, itu penting. Kesehatan itu penting," katanya.
Artinya, kata dia, Pemerintah Kota Semarang akan menambah fasilitas kesehatan untuk mempermudah jangkauan layanan kesehatan kepada masyarakat.
Berkaitan dengan pendidikan, ia tak mau ada seorang siswa tak bisa melanjutkan sekolah karena tak mampu bayar biaya sekolah.
"Layanan dasar berupa pendidikan ini kan aset. Semua urusan pendidikan harus diselesaikan, termasuk yang enggak bisa bayar SPP. Kami sedang cari format agar tidak melanggar aturan," katanya.
Karena itu, kata dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan untuk bisa memenuhi layanan dasar tersebut.
"Setelah layanan dasar, lainnya akan kami kerjakan, seperti pariwisata dan lain lain," katanya.
Ia menjelaskan bahwa Pemkot Semarang setiap tahunnya akan memfokuskan di sektor tertentu sehingga pembangunan akan lebih merata.
"Jadi, ada konsentrasi setiap tahunnya. Tahun 2025 mau bangun apa, 2026 mau bangun apa. Begitu seterusnya sampai 2029. Kami agak merubah sedikit pola penganggarannya," katanya.
Namun, Agustina mengingatkan bahwa ada prioritas dalam pembangunan, yakni pemenuhan layanan dasar pada masyarakat berupa kesehatan dan pendidikan.
Baca juga: PCO: Pemerintah percepat peningkatan kualitas pendidikan melalui PHCT