Solo (ANTARA) - Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Harun Joko Prayitno yang saat ini menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jawa Tengah berkomitmen mengawal sejumlah program lembaga tersebut.
Pada acara pisah Sambut Plt Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah di Gedung Pertemuan LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah di Semarang, Jawa Tengah, Rabu, Harun mengatakan salah satu komitmennya adalah mendorong perguruan tinggi swasta (PTS) di Jawa Tengah menjadi perguruan tinggi yang bermutu dan berdampak.
Ia mengatakan definisi kampus swasta yang bermutu dan berdampak mencakup capaian kualitas akademik, penguatan akreditasi, hilirisasi riset, serta kontribusi nyata bagi masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, ia juga mengapresiasi capaian yang telah diraih oleh Kepala LLDIKTI Wilayah VI sebelumnya yaitu Dr Bimo Widyo Andoko bersama Brayat Agung Wilayah VI selama tiga tahun terakhir.
"Apa yang sudah dicanangkan dan dicapai Mas Bimo itu sudah sangat bagus. Maka tugas saya sebagai Plt dalam tiga bulan ke depan bersama Brayat Agung Wilayah VI adalah meneruskan, meningkatkan, dan menyempurnakan," katanya.
Ia mengatakan beberapa fokus utama yang akan ia kawal, di antaranya meneruskan program-program yang sudah berjalan baik, mengawal program yang sedang berjalan agar makin berkualitas, menyempurnakan capaian, seperti meningkatkan jumlah institusi terakreditasi unggul dari 12 menjadi 15, serta menaikkan persentase program studi terakreditasi unggul dari sekitar 20 persen menjadi 30 persen.
Selain itu, Harun juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar PTS di Jawa Tengah.
"Kami ingin PTS di Wilayah VI bukan hanya unggul dalam mutu, bukan hanya pelopor dalam dampak, tetapi juga menjadi contoh dalam pengelolaan dan pengembangan PTS di seluruh Indonesia," katanya.
Terkait hal itu, ia mengajak seluruh pimpinan PTS, yayasan, dan civitas akademika untuk bersama-sama membangun budaya mutu, riset, publikasi, inovasi, hingga pemberdayaan masyarakat.
Dengan demikian, PTS Jawa Tengah dapat tampil sebagai pelopor pendidikan tinggi yang bermutu, berdampak, dan menjadi rujukan nasional.
"Mohon doa, dukungan, dan kolaborasi dari semua pihak agar kami bisa mengantarkan PTS di Jawa Tengah menjadi unggul, berdampak, dan berperan besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa," katanya.
Sementara itu, suasana haru menyelimuti ruang pertemuan LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah saat Bhimo menyampaikan sambutan perpisahannya.
Bhimo menyampaikan rasa terima kasih, permohonan maaf, dan penghargaan mendalam kepada seluruh pimpinan perguruan tinggi dan jajaran yang telah bersama selama masa kepemimpinan.
Menurut dia, tugasnya selama ini bukan hanya tentang jabatan tetapi juga bagaimana memberi dampak dan manfaat bagi masyarakat melalui pendidikan tinggi.
"Tentu saja ini membawa kita, kalau komitmen kita baik, insya Allah apa yang kita perjuangkan bersama membawa keberkahan, kesejahteraan, dan kebahagiaan bagi kita semua," katanya.
Ia juga mengapresiasi banyak pihak yang telah berkontribusi dalam pencapaian LLDIKTI Wilayah VI, termasuk para pimpinan perguruan tinggi di Jawa Tengah, staf internal, hingga para kolega yang disebutnya sebagai pengawal perjuangan mutu.
Ia juga menyinggung berbagai capaian LLDIKTI Wilayah VI, salah satunya peningkatan jumlah perguruan tinggi unggul dari dua menjadi dua belas selama masa kepemimpinannya. Ia menegaskan bahwa sinergi dan kerja sama yang kuat menjadi kunci keberhasilan tersebut.
Menutup sambutannya, Bhimo memperkenalkan Prof Dr Harun Joko Prayitno sebagai Plt Kepala LLDIKTI Wilayah VI yang baru, seraya menyerahkan estafet kepemimpinan dengan harapan besar.
"Mari kita sambut pemimpin baru kita dengan hati terbuka dan doa yang penuh. Semoga kepemimpinan ini membawa keberkahan dan kemajuan bagi pendidikan tinggi di Jawa Tengah," katanya.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekhilafan selama menjalankan amanah, serta menyampaikan bahwa perpisahan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari babak baru bagi semua pihak yang terlibat.
"Pemimpin bukan tentang seberapa tinggi jabatan, tetapi seberapa dalam jejak yang ditinggalkan," katanya.