Purwokerto (ANTARA) - Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hariqo Wibawa Satria mengatakan pemerintah mempercepat peningkatan kualitas pendidikan melalui Program Hasil Cepat Terbaik (PHCT) Presiden Prabowo Subianto, salah salah satunya berupa Program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran.
"Saat ini, sekitar 40 persen dari 439 ribu sekolah di Indonesia mengalami kerusakan, mulai dari ringan hingga berat," katanya saat mengunjungi SD Negeri 2 Purwokerto Wetan di Kelurahan Purwokerto Wetan, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.
Menurut dia, kondisi tersebut menjadi tantangan besar dalam memajukan pendidikan nasional karena tidak mungkin cita-cita dapat tercapai jika kondisi bangunan sekolah membahayakan anak didik.
Oleh karena itu, kata dia, revitalisasi sekolah menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam PHCT tersebut.
Lebih lanjut, dia mengatakan pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp17,1 triliun untuk memperbaiki 10.440 kelas di seluruh Indonesia pada tahun 2025.
Selain untuk memperbaiki infrastruktur fisik, kata dia, program tersebut juga mendorong digitalisasi pembelajaran melalui penyediaan perangkat canggih agar siswa dapat menikmati pendidikan yang lebih modern dan adaptif.
"Sekitar 20 tahun lagi, anak-anak kita akan memasuki usia produktif rata-rata 27 tahun. Mereka harus memiliki pekerjaan layak, tubuh yang sehat, dan otak yang cerdas agar mampu bersaing dengan negara mana pun," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pendidikan harus memerdekakan serta membahagiakan dan hal itu sejalan dengan janji Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta Cita.
Menurut Hariqo, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) juga menjadi bagian dari pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan.
Sementara itu, Widyaprada Ahli Utama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Jumeri mengatakan revitalisasi sekolah yang dilaksanakan di SD Negeri 2 Purwokerto Wetan merupakan proyek percontohan yang akan menjadi contoh bagi sekolah lain.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mengawal pelaksanaan revitalisasi agar berjalan dengan baik mengingat program tersebut menyasar semua jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah atas/kejuruan.
"Khusus untuk SD Negeri 2 Purwokerto Wetan, nilai bantuannya mencapai Rp1,3 miliar," katanya.
Terkait dengan bantuan tersebut, Kepala SD Negeri 2 Purwokerto Wetan Suryani mengatakan alokasi anggaran dari pemerintah itu akan dimanfaatkan untuk merevitalisasi delapan ruang kelas, perpustakaan, dan beberapa fasilitas lainnya.
Menurut dia, program revitalisasi sekolah tersebut sangat bermanfaat untuk kenyamanan dan mutu pembelajaran di SD Negeri 2 Purwokerto.
"Kami sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah terhadap sekolah kami," kata Suryani.
Baca juga: UMS bantu pendidikan mahasiswa lewat program beasiswa