Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menggagas pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) sebagai forum partisipatif khusus generasi muda dalam proses perencanaan pembangunan kota.
"Selama ini di musrenbang kecamatan, pemuda belum tentu mendapat ruang untuk berbicara. Maka, kami dorong adanya musrenbang pemuda agar mereka punya forum khusus untuk menyampaikan kebutuhan dan gagasan," katanya, di Semarang, Senin.
Sebelumnya, ia juga menggagas dan telah menyelenggarakan musrenbang pariwisata untuk mendukung pengembangan potensi pariwisata di Kota Semarang.
Dengan musrenbang pemuda, kata dia, menjadi wadah resmi agar aspirasi pemuda dapat langsung masuk ke dalam kebijakan kota.
Ia menegaskan bahwa pemuda tidak boleh hanya jadi penonton dalam pembangunan, tetapi harus menjadi subjek dan pelaku aktif.
"Karang Taruna ini bersama kepemudaan yang lain menjadi penggerak dan jembatan antara kebutuhan pemuda dan arah kebijakan pemerintah," katanya.
Karang Taruna, kata dia, harus menjadi radar yang mampu menangkap dinamika zaman, sekaligus menjadi mercusuar yang menerangi arah gelap generasi muda.
Agustina juga menyampaikan bahwa Kota Semarang memiliki sejarah panjang yang melekat dengan semangat pemuda.
Ia mencontohkan keberadaan Jalan Pemuda tempat Kantor Wali Kota berada dan Monumen Tugu Muda sebagai simbol pergerakan generasi muda.
"Gen-nya Kota Semarang itu adalah pemuda. Itu sejak zaman Belanda dulu, Jalan Pemuda sudah bernama Bodjongweg, Bod itu kapal, Jong itu pemuda. Jadi, sejarahnya memang kota Semarang itu dikenal sebagai sebuah kota yang pergerakan pemudanya luar biasa," katanya.
Untuk karang taruna, ia berpesan agar lima tahun ke depan dijadikan masa penguatan kontribusi pemuda dalam pembangunan kota.
"Karang Taruna kami harapkan bisa menjadi mitra utama dalam pelaksanaan, pengawasan, bahkan perancangan ulang program-program tersebut agar semakin tepat sasaran dan berdampak," katanya.*
Baca juga: PDPM Pekalongan perkuat karakter dan peran politik pemuda