Solo (ANTARA) - Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Ngadirejo bekerja sama dengan PAUD DASMEN ‘Aisyiyah Cabang Kartasura menggelar Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Publikasi Ilmiah Guru-Guru PAUD ‘Aisyiyah Cabang Kartasura.
Ketua PRA Ngadirejo Dr. Dwi Haryanti di Solo, Jawa Tengah, Kamis mengatakan kegiatan tersebut diikuti oleh sebanyak 36 guru dari 19 PAUD ‘Aisyiyah se-Cabang Kartasura.
Kegiatan ini diselenggarakan di Ruang Sidang Lembaga Riset dan Inovasi LRI Gedung Induk Siti Walidah UMS. Pelatihan menghadirkan dua narasumber berkompeten, yakni Rita Pramujiyanti Khotimah dan Prof. Dr. Ambarwati, M.Si.
Ia mengatakan pelatihan ini bertujuan mengembangkan kapasitas guru agar mampu menyusun dan melaksanakan penelitian tindakan kelas, sekaligus mempublikasikannya dalam bentuk artikel ilmiah.
“Penelitian tindakan kelas adalah kegiatan sistematis dan reflektif oleh guru guna memperbaiki praktik pembelajaran dan meningkatkan profesionalitas,” katanya.
Ia mengatakan pelatihan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan.
“Insya Allah akan ada seri lanjutan, yaitu penulisan proposal, pelaksanaan penelitian, hingga penulisan artikel hasil penelitian,” katanya.
Ia berharap setelah pelatihan tersebut guru-guru dapat lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan berkualitas.
Sementara itu, materi pertama disampaikan oleh Rita Pramujiyanti Khotimah yang memaparkan urgensi PTK bagi guru. Ia mengatakan PTK memiliki dasar hukum kuat, sebagaimana tercantum dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
“Guru adalah pendidik profesional, sehingga perlu melakukan inovasi dalam pembelajaran. PTK menjadi jalan untuk itu,” katanya.
Sesi kedua menghadirkan Prof. Dr. Ambarwati, M.Si. yang membawakan materi Pelatihan Penulisan Publikasi Ilmiah. Ia mengatakan berbagai manfaat publikasi ilmiah bagi guru PAUD, di antaranya meningkatkan kompetensi profesional, mendukung pengembangan karir, berkontribusi pada ilmu pengetahuan, memperluas jejaring profesional, serta menumbuhkan budaya riset di lingkungan sekolah.
Dalam sesi pelatihan, Ambarwati juga menjelaskan sistematika penulisan untuk publikasi di jurnal ilmiah.
Ambarwati juga menyampaikan hasil penelitian guru tidak harus terbatas pada publikasi jurnal semata. Publikasi dapat disebarluaskan melalui berbagai platform dan media lainnya, seperti artikel di koran, prosiding seminar atau konferensi ilmiah, publikasi dalam jurnal terakreditasi nasional, serta pemanfaatan media sosial untuk menyebarkan praktik baik dan inovasi pembelajaran.
“Media sosial saat ini menjadi ruang yang sangat efektif untuk menunjukkan karya dan inovasi guru secara luas. Namun, guru juga perlu memahami cara menulis artikel ilmiah dengan baik agar bisa dipublikasikan di media formal seperti jurnal atau prosiding,” katanya.
Kegiatan ini juga sejalan dengan semangat dakwah pencerahan ‘Aisyiyah dalam penguatan pendidikan anak usia dini berbasis ilmiah dan berkelanjutan. Para peserta pun diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan PAUD.

