Bupati Purbalingga ajak kader kesehatan tekan angka kematian ibu-bayi
Purbalingga (ANTARA) - Bupati Purbalingga, Jawa Tengah, Dyah Hayuning Pratiwi, mengajak seluruh kader kesehatan di kabupaten itu untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) serta mencegah stunting.
Salah satu upaya untuk menekan AKI/AKB dan mencegah stunting, kata dia, di Purbalingga, Jumat, adalah dengan menyukseskan Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng".
Menurut dia, program yang diusung Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengandung ajakan kepada masyarakat untuk memantau ibu hamil di lingkungan masing-masing.
"Ketika ada ibu-ibu yang hamil di desa masing-masing, kader-kader kesehatan perlu untuk memberi perhatian, wajib untuk mengawasi supaya nanti ibu hamil bisa melahirkan dengan lancar, ibunya sehat, bayinya juga sehat," ucapnya pada Gerakan Memasyarakatkan Hidup Sehat Kader Kesehatan Puskesmas Kecamatan Karang Tengah.
Berdasarkan data, kata dia, di Kecamatan Kertanegara pada tahun 2023 tercatat sudah ada 1 kasus kematian ibu dan 3 kasus kematian bayi.
Ia mengharapkan kasus kematian ibu maupun bayi pada tahun 2023 dan seterusnya dapat diantisipasi dengan Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, cek kesehatan secara rutin, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta tercukupinya asupan gizi.
Terkait dengan stunting, Bupati mengharapkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Purbalingga yang sebesar 13,79 persen dapat diturunkan lagi, meskipun saat sekarang sudah berada di bawah target nasional 14 persen pada tahun 2024.
"Kita berharap tahun 2024 angka stunting kita bisa di bawah 10 persen. Tentunya ini tidak dapat digapai tanpa sengkuyung dari seluruh elemen, termasuk kepala desa dan kader kesehatan, sehingga hari ini kita menandatangani komitmen bersama," ungkapnya.
Baca juga: Praktisi kesehatan sebut mandi bayi tingkatkan kecerdasan kognitif
Salah satu upaya untuk menekan AKI/AKB dan mencegah stunting, kata dia, di Purbalingga, Jumat, adalah dengan menyukseskan Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng".
Menurut dia, program yang diusung Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengandung ajakan kepada masyarakat untuk memantau ibu hamil di lingkungan masing-masing.
"Ketika ada ibu-ibu yang hamil di desa masing-masing, kader-kader kesehatan perlu untuk memberi perhatian, wajib untuk mengawasi supaya nanti ibu hamil bisa melahirkan dengan lancar, ibunya sehat, bayinya juga sehat," ucapnya pada Gerakan Memasyarakatkan Hidup Sehat Kader Kesehatan Puskesmas Kecamatan Karang Tengah.
Berdasarkan data, kata dia, di Kecamatan Kertanegara pada tahun 2023 tercatat sudah ada 1 kasus kematian ibu dan 3 kasus kematian bayi.
Ia mengharapkan kasus kematian ibu maupun bayi pada tahun 2023 dan seterusnya dapat diantisipasi dengan Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, cek kesehatan secara rutin, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta tercukupinya asupan gizi.
Terkait dengan stunting, Bupati mengharapkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Purbalingga yang sebesar 13,79 persen dapat diturunkan lagi, meskipun saat sekarang sudah berada di bawah target nasional 14 persen pada tahun 2024.
"Kita berharap tahun 2024 angka stunting kita bisa di bawah 10 persen. Tentunya ini tidak dapat digapai tanpa sengkuyung dari seluruh elemen, termasuk kepala desa dan kader kesehatan, sehingga hari ini kita menandatangani komitmen bersama," ungkapnya.
Baca juga: Praktisi kesehatan sebut mandi bayi tingkatkan kecerdasan kognitif