Bupati Purbalingga ajak warga dukung Germas
Purbalingga (ANTARA) - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengajak seluruh masyarakat daerah itu untuk mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Saat menghadiri kegiatan Germas di Lapangan Desa Serayukaranganyar, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Senin, Bupati Dyah mengatakan Germas memiliki tujuan untuk menurunkan beban penyakit, menurunkan biaya pelayanan kesehatan, meningkatkan produktivitas penduduk, dan menurunkan beban finansial masyarakat untuk pengeluaran kesehatan.
"Germas jangan cuma dihafalkan, tapi juga dilaksanakan dan disosialisasikan, masyarakat diajak untuk konsumsi buah dan sayur, sering-sering olahraga, masyarakat diajak untuk rutin cek kesehatan, istirahat cukup, dan untuk bapak-bapak ini untuk jangan merokok," katanya.
Dalam kegiatan Germas tersebut, juga diisi dengan deklarasi dan penyerahan sertifikat bebas dari kebiasaan buang air besar (BAB) sembarangan atau Open Defecation Free (ODF) kepada 19 desa di Kecamatan Mrebet.
Baca juga: Tingkatkan kualitas kesehatan, perangkat daerah di Wonosobo dituntut kampanyekan Germas
Terkait dengan penyerahan sertifikat ODF tersebut, bupati mengajak masyarakat untuk saling mengingatkan agar tidak BAB sembarangan, terutama di sungai, karena akan merusak dan mengotori lingkungan.
"Kalau ada masyarakat Mrebet yang BAB di sungai, BAB sembarangan karena tidak memiliki jamban atau kakus di rumahnya, nanti bisa dilaporkan ke kepala desa, ke kecamatan atau ke Puskesmas, bahkan ke ibu bupati. Nanti langsung diberikan jamban," katanya.
Sementara dalam laporannya, Camat Mrebet Sakhiman mengatakan upaya untuk mewujudkan Desa ODF tersebut dilakukan secara bertahap mulai tahun 2018 di Desa Sindang dan Kradenan.
Selanjutnya, pada tahun 2019 dilakukan di Desa Mrebet dan Serayularangan, sedangkan untuk 15 desa lainnya dideklarasikan pada tahun 2022.
Ia mengharapkan setelah deklarasi ODF tersebut, para pemangku kepentingan, baik kepala desa, bidan desa, kader kesehatan, serta semua tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk menjaga agar masyarakat bisa hidup sehat.
"Kami berharap ke depan ODF ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan menuju Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan Kecamatan STBM," kata Sakhiman.
Baca juga: Cegah tengkes, Pemkab Banyumas optimalkan Germas
Baca juga: Pemkab Banjarnegara kampanyekan germas cegah COVID-19
Saat menghadiri kegiatan Germas di Lapangan Desa Serayukaranganyar, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Senin, Bupati Dyah mengatakan Germas memiliki tujuan untuk menurunkan beban penyakit, menurunkan biaya pelayanan kesehatan, meningkatkan produktivitas penduduk, dan menurunkan beban finansial masyarakat untuk pengeluaran kesehatan.
"Germas jangan cuma dihafalkan, tapi juga dilaksanakan dan disosialisasikan, masyarakat diajak untuk konsumsi buah dan sayur, sering-sering olahraga, masyarakat diajak untuk rutin cek kesehatan, istirahat cukup, dan untuk bapak-bapak ini untuk jangan merokok," katanya.
Dalam kegiatan Germas tersebut, juga diisi dengan deklarasi dan penyerahan sertifikat bebas dari kebiasaan buang air besar (BAB) sembarangan atau Open Defecation Free (ODF) kepada 19 desa di Kecamatan Mrebet.
Baca juga: Tingkatkan kualitas kesehatan, perangkat daerah di Wonosobo dituntut kampanyekan Germas
Terkait dengan penyerahan sertifikat ODF tersebut, bupati mengajak masyarakat untuk saling mengingatkan agar tidak BAB sembarangan, terutama di sungai, karena akan merusak dan mengotori lingkungan.
"Kalau ada masyarakat Mrebet yang BAB di sungai, BAB sembarangan karena tidak memiliki jamban atau kakus di rumahnya, nanti bisa dilaporkan ke kepala desa, ke kecamatan atau ke Puskesmas, bahkan ke ibu bupati. Nanti langsung diberikan jamban," katanya.
Sementara dalam laporannya, Camat Mrebet Sakhiman mengatakan upaya untuk mewujudkan Desa ODF tersebut dilakukan secara bertahap mulai tahun 2018 di Desa Sindang dan Kradenan.
Selanjutnya, pada tahun 2019 dilakukan di Desa Mrebet dan Serayularangan, sedangkan untuk 15 desa lainnya dideklarasikan pada tahun 2022.
Ia mengharapkan setelah deklarasi ODF tersebut, para pemangku kepentingan, baik kepala desa, bidan desa, kader kesehatan, serta semua tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk menjaga agar masyarakat bisa hidup sehat.
"Kami berharap ke depan ODF ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan menuju Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan Kecamatan STBM," kata Sakhiman.
Baca juga: Cegah tengkes, Pemkab Banyumas optimalkan Germas
Baca juga: Pemkab Banjarnegara kampanyekan germas cegah COVID-19