Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi menyatakan kesiapan menghadapi lonjakan pergerakan masyarakat pada masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) di wilayah ini.
"Arus mudik sudah mulai terjadi. Aktivitas kereta api cukup tinggi, dengan hampir 8 ribu penumpang yang sudah masuk ke wilayah Jawa Tengah," kata Ahmad Luthfi, di Semarang, Minggu.
Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, pergerakan masyarakat secara nasional pada Nataru 2025/2026 diperkirakan meningkat sebesar 2,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Jateng menjadi salah satu provinsi tujuan favorit dengan potensi pergerakan mencapai 20,3 juta orang, sedangkan jumlah masyarakat yang masuk dan melintas wilayah Jawa Tengah diperkirakan mencapai 8,7 juta orang.
Dalam menghadapi dan memberikan pelayanan selama musim libur Nataru, Pemerintah Provinsi Jateng mengaktifkan Posko Terpadu Nataru yang beroperasi mulai 22 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026.
Posko tersebut berlokasi di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jateng dan melibatkan berbagai unsur lintas sektor.
"Diperkirakan hingga tanggal 4 Januari akan terjadi peningkatan, mengingat anak-anak sudah mulai libur," kata mantan Kapolda Jateng itu pula.
Ia menyebutkan bahwa kondisi jalan nasional di Jateng mencapai 90,73 persen dalam kondisi mantap, jalan provinsi 91,74 persen, dan jalan kabupaten/kota 77,17 persen.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan jalur alternatif serta mendirikan puluhan posko Nataru untuk mengantisipasi gangguan akibat bencana hidrometeorologi.
Adapun untuk kesiapan transportasi dilakukan melalui penyediaan 27.223 unit bus, 262 armada kereta api, tujuh unit kapal laut, serta penerbangan reguler dan tambahan.
Ia memastikan seluruh armada telah melalui "ramp check" guna menjamin keselamatan penumpang.
Di sektor energi, pasokan BBM, elpiji, dan listrik dipastikan aman, kemudian layanan kesehatan disiagakan melalui pemeriksaan kesehatan pengemudi dan kru angkutan.
Kemudian, kesiapan Public Service Centre (PSC), serta siaga rumah sakit dan puskesmas, terutama di kawasan rawan macet dan rawan bencana.
Luthfi memprediksi arus mudik di Jateng terjadi dalam dua gelombang, yakni sebelum 24 Desember serta pada 26-31 Desember 2025, dengan puncak arus pada 31 Desember 2025. Adapun arus balik diperkirakan berlangsung pada 2-5 Januari 2026.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat melintas di wilayah rawan bencana demi keselamatan selama perjalanan libur Nataru.
"Atensi utama adalah mitigasi bencana, mengingat kondisi musim saat ini. Berdasarkan informasi dari BMKG, diperlukan kewaspadaan di setiap wilayah. Tagana sudah disiagakan sesuai peta kerawanan masing-masing kabupaten dan kota. Seluruh personel sudah kami siapkan," katanya lagi.

