Jakarta (ANTARA) - Meski secara umum depresi memiliki gejala yang sama bagi semua orang di berbagai kalangan usia, seseorang tidak bisa melakukan self-diagnosis atau mendiagnosis diri sendiri, kata psikolog dari Universitas Indonesia Kasandra A. Putranto.
Menurut Kasandra, mendiagnosa diri sendiri mengidap penyakit atau gangguan tertentu, misalnya depresi, merupakan sesuatu yang berbahaya.
"Menyebabkan kekhawatiran yang tidak perlu dan jika kekhawatiran memburuk maka dapat mengembangkan gangguan kecemasan," kata Kasandra kepada ANTARA, Jumat.
Kasandra menambahkan, mendiagnosa diri sendiri juga dapat membuat seseorang tidak bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Bahkan, masalah lain yang bisa saja lebih serius menjadi tidak terdiagnosis karena terlalu fokus pada penyakit atau gangguan yang belum tentu diderita.
"Dengan mendiagnosa diri dengan penyakit atau gangguan yang tidak tepat, dia akan mencari treatment yang tidak tepat pula. Hal itu juga bisa menyebabkan masalah lain tidak terdiagnosis, misalnya dia tidak sadar kalau punya komorbid," ujar Kasandra.
Oleh karena itu, Kasandra mengatakan pentingnya menghindari self-diagnosis dengan langsung konsulitasi kepada psikolog atau psikiater dan menyampaikan keluhan yang dirasakan agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
"Boleh riset dari sumber terpercaya, namun jangan terpaku pada satu jawaban dan tetap konsultasi pada orang yang tepat," kata Kasandra.
Ada pun tanda-tanda seseorang harus segera menemui psikiolog atau psikiater adalah ketika sudah mengalami kesulitan dalam mengontrol emosi dan tidak dapat bekerja atau melaksanakan tanggung jawab dengan efektif, mengalami gangguan pada pola tidur dan nafsu makan, mengalami trauma, tidak lagi menikmati aktivitas yang biasanya disukai, atau merasa kesulitan untuk membangun dan mempertahankan hubungan dengan orang lain.
"Kemudian juga saat sedang berduka atau merasa ingin memperbaiki diri tetapi tidak tahu bagaimana cara memulainya," tambah Kasandra.
"Apalagi ketika individu sudah menggunakan obat-obatan atau seks sebagai cara coping, silakan konsultasi," pungkasnya.
Berita Terkait
ABK asal Tegal alami depresi dipulangkan dari Cape Town
Selasa, 20 Februari 2024 9:05 Wib
Dinkes Semarang ungkap temuan ratusan kasus depresi, terbanyak di Mijen
Selasa, 24 Oktober 2023 23:03 Wib
Depresi gagal jadi caleg? RSKD Dadi siapkan kamar khusus
Rabu, 22 Februari 2023 8:18 Wib
Dokter: Cegah depresi dengan bersikap fleksibel dan berpikir positif
Minggu, 5 Desember 2021 20:59 Wib
Dirjen P2P sebut kasus depresi meningkat 6,5 persen selama pandemi
Minggu, 10 Oktober 2021 19:48 Wib
Psikolog: Depresi tidak selalu tampakkan ekspresi murung
Sabtu, 11 September 2021 12:51 Wib
Membangun relasi perkuat kesehatan mental anak
Sabtu, 11 September 2021 10:48 Wib
Psikolog ungkap enam kebiasaan yang perburuk mental saat pandemi
Jumat, 13 Agustus 2021 17:33 Wib