Purwokerto (ANTARA) - Dokter spesialis kesehatan jiwa dr. Prima Kusumastuti, Sp.KJ mengingatkan bahwa masyarakat dapat mencegah serangan cemas dan depresi pada saat pandemi COVID-19 dengan bersikap fleksibel serta berpikir positif, efektif dan efisien.
"Berpikir secara positif dan rasional serta belajar untuk bersikap lebih fleksibel dalam adaptasi merupakan salah satu upaya mencegah cemas dan depresi saat pandemi," katanya saat wawancara virtual dengan ANTARA yang diakses dari Purwokerto, Banyumas, Minggu.
Psikiater yang praktik di RSUD Blora, Jawa Tengah ini menjelaskan bahwa depresi salah satunya dapat terjadi karena terjadi kesenjangan antara harapan dengan kenyataan.
"Karena itu, seorang individu perlu menurunkan ekspektasi atau harapan dalam pencapaian sehingga mudah bersyukur. Berusaha semaksimal mungkin itu baik tapi harus bersiap ketika hasil yang dicapai tidak sesuai yang diharapkan, supaya tidak mudah stres," katanya.
Dia menambahkan, seseorang juga perlu mencegah serangan cemas atau depresi di masa pandemi dengan belajar mengenali kelemahan dan potensi diri.
"Gunakan potensi yang ada di sekeliling untuk beradaptasi, ikuti berita atau informasi terkini hanya dari sumber yang terpercaya," katanya.
Selain itu, kata dia, seorang individu juga perlu menghindari sikap menunda-nunda misalkan dengan tidak menunda pekerjaan.
Pasalnya, kata dia, kecemasan berpotensi terjadi karena kekhawatiran pada yang terjadi di masa depan.
"Dengan tidak menunda-nunda sesuatu, maka seorang individu akan lebih siap menghadapi apa yang terjadi di masa depan, dengan demikian maka kemungkinan risiko terkena gangguan cemas akan berkurang," katanya.
Dia menambahkan bahwa seorang individu juga perlu menghindari untuk menyalahkan faktor eksternal dalam setiap situasi yang terjadi pada dirinya yang tidak sesuai harapan.
"Hal itu karena faktor luar sangat sulit untuk diubah, fokus pada diri sendiri itu yang sangat penting," katanya.
Selain itu, dia juga mengingatkan agar seorang individu tetap fokus menjaga kesehatan fisik yaitu dengan cara olah raga, cukup istirahat serta makan bergizi.
"Menjaga kesehatan fisik harus tetap menjadi perhatian utama, olah raga dan istirahat yang cukup serta mengkonsumsi makanan yang bergizi harus tetap menjadi prioritas," katanya.
Berita Terkait
RSUD Soetijono Blora siap menerima paslon gagal yang alami depresi
Rabu, 27 November 2024 18:04 Wib
Psikiater : Orang dengan depresi jangan takut berobat
Jumat, 30 Agustus 2024 14:49 Wib
Cegah perundungan, Pemprov Jateng ajak remaja berani curhat
Sabtu, 27 Juli 2024 11:24 Wib
ABK asal Tegal alami depresi dipulangkan dari Cape Town
Selasa, 20 Februari 2024 9:05 Wib
Dinkes Semarang ungkap temuan ratusan kasus depresi, terbanyak di Mijen
Selasa, 24 Oktober 2023 23:03 Wib
Depresi gagal jadi caleg? RSKD Dadi siapkan kamar khusus
Rabu, 22 Februari 2023 8:18 Wib
Dirjen P2P sebut kasus depresi meningkat 6,5 persen selama pandemi
Minggu, 10 Oktober 2021 19:48 Wib
Psikolog: Depresi tidak selalu tampakkan ekspresi murung
Sabtu, 11 September 2021 12:51 Wib