Semarang (Antaranews Jateng) - Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) bersama Kelompok Studi Morbus Hansen Indonesia (KSMHI) mengampanyekan antistigma terhadap penderita kusta lewat lomba poster.
"Selama ini, masih terdapat stigma negatif terhadap penderita kusta dari masyarakat," kata Dr dr Renni Yuniati Sp.KK, seroang pengurus KSMHI di Semarang, Senin.
Kelompok studi yang khusus mengkaji tentang penyakit yang dikenal juga dengan nama Morbus Hansen itu dibentuk oleh Perdoski.
Penyakit kusta adalah infeksi kulit kronis yang disebabkan bakteri Mycobacterium leprae sehingga banyak diistilahkan juga dengan nama lepra.
Menurut Renni, kusta atau lepra bukanlah penyakit memalukan yang membuat penderitanya harus dijauhi atau disingkirkan dari masyarakat.
"Kami mengajak masyarakat untuk memahami penyakit kusta ini. Ya, lewat poster-poster edukatif," kata pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang itu.
Kebetulan, Renni ditunjuk sebagai ketua panitia lomba National Leprosy e-Poster Competition yang mengangkat tema "Stop Diskriminasi, Stigma, dan Prasangka" itu.
Lomba tersebut juga digelar untuk memperingati Hari Kusta Sedunia setiap 27 Januari.
Sampai saat ini, kata dia, sudah ada 30-an peserta yang mengirimkan karya poster dari empat kategori, yakni umum, dokter, anggota Perdoski, serta kategori terakhir, yakni perawat, paramedis, dan tenaga kesehatan.
Mengenai persyaratan lomba, Renni menjelaskan karya poster harus diunggah ada Facebook @Perdoski, serta Instagram @perdoski.id (untuk masyarakat luas) dan @insdvmember (untuk informasi anggota Perdoski), dan wajib menyertakan hastag #lombaposterkustaksmhi di keterangan Instagram dan Facebook.
"Jangan lupa mencantumkan identitas peserta, seperti nama, alamat, instansi, dan kategori yang diikuti. Pada bagian kiri atas poster harus ditulis World Leprosy Day," katanya.
Setiap karya poster yang masuk, kata dia, akan dinilai dari aspek konten, desain, pesan edukasinya, dan sebagainya hingga tersaring pemenang pertama, kedua, dan ketiga.
Pemenang pertama mendapatkan hadiah uang tunai Rp3 juta, pemenang kedua Rp2 juta, dan ketiga Rp1 juta.
Namun, Renni menambahkan pemenang yang posternya pada Facebook dan Instagram mendapatkan "like" terbanyak akan menjadi pemenang favorit.
"Bagi pemenang favorit akan diberikan hadiah paket produk kecantikan senilai Rp500 ribu. Makanya, silakan siapa saja bisa mengikuti lomba ini," katanya.
Untuk batas akhir penerimaan karya poster pada 8 Februari 2018, sementara pengumuman pemenang pada 15 Februari mendatang.