"Pasalnya, ada kebiasaan yang berubah ketika tempat usahanya harus dipindah ke tempat lain," ujarnya di sela-sela kunjungannya bersama rombongan anggota Komisi VI DPR RI ke Pabrik Rokok Barito, Desa Gondosari, Kecamatan Gebog, Kudus, Jawa Tengah, Kamis.
Selain itu, kata dia, biaya produksinya di tempat baru tersebut juga lebih tinggi dibandingkan ketika tempat usahanya berada di dekat tempat tinggalnya sendiri.
Terlebih lagi, lanjut dia, ketika berada di LIK harus membentuk kelompok sehingga dimungkinkan juga bisa menimbulkan permasalahan ketika produk orang lain bisa laku, sedangkan yang lain tidak.
"Banyak permasalahan yang dihadapi pengusaha rokok ketika berada di LIK IHT, termasuk masing-masing pengusaha juga memiliki merek yang berbeda-beda," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Forum Masyarakat Industri Rokok Seluruh Indonesia (Formasi) Jateng Muhammad Guntur menambahkan, "Untuk memaksimalkan keberadaan LIK IHT di Kudus, akan dibentuk PT Koperasi Kudus Sejahtera."
Nantinya, kata dia, perusahaan tersebut yang akan mengampu sejumlah pengusaha rokok golongan kecil dengan modal terbatas agar bisa melanjutkan usahanya di bidang IHT.