Konco Pari tersebut artinya sahabat padi, sehingga masyarakat bisa sangat dekat dan mencintai padi lokal, kata Angel Lelga saat menemui penggemarnya di Solo, Jumat.
"Dengan mencintai padi lokal kita dapat menggerakkan ekonomi rakyat," jelas Angel yang akhir-akhir ini menggelar banyak kegiatan di wilayah Jateng.
Menurut artis yang dilahirkan 29 tahun yang lalu di Sragen itu, setiap masyarakat dapat berpartisipasi dalam gerakan tersebut. Untuk akademisi misalnya, mereka bisa menyumbangkan ilmnya tentang pertanian serta turun ke sawah-sawah dan memberikan para petani pengetahuan tentang padi.
Selain itu, mahasiswa juga bisa menyumbangkan tenaga menjadi relawan padi dan membantu menyebarkan bibit padi unggul untuk petani.
"Sedangkan, masyarakat umum dapat dengan secara rutin membeli padi lokal," tuturnya.
Bahkan, kata Angel, gerakan tersebut mempunyai mimpi besar untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara swasembada pangan.
"Tentunya, hal itu harus dimulai dari daerah-daerah di setiap provinsi. Jika setiap daerah bisa menjadi lumbung padi pasti Indonesia dapat mewujudkan swasembada pangan," kata Angel.
Angel berharap melalui gerakan Konco Pari tersebut dapat mewujudkan asuransi gagal panen untuk para petani.
Menurut dia, hingga saat ini belum ada asuransi yang meng-cover gagal panen. Kalau sudah gagal panen, yang rugi petani. Dan tidak ada yang bisa menjamin kerugian tersebut.
Oleh karena itu, kata dia, sudah seharusnya ada asuransi yang melindungi para petani tersebut, agar mereka tidak selalu merugi jika kondisi tanaman padinya mengalami puso.
Selain itu, Angel melalui gerakan Konco Pari juga mendorong dibuatnya koperasi tani untuk para petani. Koperasi ini diharapkan ada di setiap kelurahan di setiap kabupaten dan kota.
"Koperasi itu, tak hanya mengurusi simpan pinjam, tetapi juga membantu masyarakat untuk mengansur lahan sawah," katanya. (adv)