Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyebutkan alokasi anggaran program Universal Health Coverage (UHC) BPJS Kesehatan pada 2026 senilai Rp70 miliar.
"Hal ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menjamin kesehatan warganya untuk memiliki akses yang adil terhadap layanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau tanpa kesulitan," kata Bupati Batang Faiz Kurniawan di Batang, Selasa.
Menurut dia, dengan alokasi anggaran Rp70 miliar ini menunjukkan fokus pemerintah daerah pada jaminan kesehatan bagi seluruh warga di Kabupaten Batang bahwa alokasi dana untuk kesehatan lebih besar dibandingkan total pendapatan daerah dari sektor pajak bumi dan bangunan.
Pendapatan dari seluruh sektor pajak bumi dan bangunan, kata dia, hanya terkumpul sekitar Rp55 miliar per tahun.
"Itu (Pendapatan PBB) saja untuk membayar BPJS Kesehatan masyarakat Batang masih kurang. Namun, kami menjamin bahwa alokasi anggaran Rp70 miliar tersebut akan digunakan untuk memastikan semua warga dapat memperoleh pelayanan kesehatan, bahkan jika mereka terpaksa masuk rumah sakit," katanya.
Ia mengatakan warga yang sebelumnya tidak memiliki BPJS Kesehatan Mandiri atau yang kepesertaan BPJS sempat tidak aktif, akan tetap bisa dilayani seperti peserta BPJS Kesehatan lainnya ketika masuk rumah sakit.
Meski anggaran program kesehatan tinggi, pihaknya memastikan pemerintah daerah akan terus melakukan perbaikan dan pembangunan di berbagai sektor lain secara bertahap.
"Pembangunan infrastruktur seperti jalan, pendidikan, dan irigasi akan terus kami laksanakan," katanya.
Pihaknya menargetkan pemasangan penerangan lampu jalan umum (PJU) akan tercakup 100 persen pada 2027.
"Proyek PJU ini membutuhkan anggaran sekitar Rp200 miliar.Oleh karena itu, kami berharap seluruh jajaran pemerintah diberi amanah dan kesehatan untuk dapat melaksanakan tugas melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya," katanya.
Baca juga: BPJS Kesehatan Surakarta gelar monev Program JKN bersama pemangku kepentingan

