Purwokerto (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mendorong lahirnya talenta muda di bidang olahraga melalui penyelenggaraan Turnamen Kadindik Cup Tahun 2025 pada 30 September hingga 3 Oktober.
Saat membuka turnamen di Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa, Kepala Dindik Banyumas Joko Wiyono mengaku bersyukur atas terselenggaranya kegiatan yang sangat penting untuk masa depan generasi muda Banyumas.
"Pagi ini kita punya usaha untuk menyiapkan anak-anak muda Banyumas yang punya talenta luar biasa yang pada saatnya bisa berkiprah di tingkat dunia," katanya.
Ia pun mencontohkan sejumlah atlet kebanggaan bangsa Indonesia seperti Susi Susanti dari bulu tangkis, pelari Purnomo, hingga pemain voli Megawati Hangestri Pertiwi yang diharapkan bisa menjadi inspirasi.
Terkait dengan hal itu, dia mengharapkan dari turnamen tersebut akan lahir pemain-pemain sepak bola, futsal, bulu tangkis, bola voli, dan atletik yang kelak namanya "menggema” di Stadion Bung Karno" Jakarta atau menjadi bagian dari tim nasional Indonesia di berbagai ajang.
"Saya ingin talenta-talenta ini kita kuatkan dan kita kembangkan. Besok kalian adalah pemilik negeri ini, maka saya berpesan sehat untuk menjaga dan melawan negara yang kita cintai ini," katanya.
Ditemui usai upacara pembukaan, Joko mengatakan kegiatan tersebut merupakan upaya Dindik Banyumas untuk menyiapkan talenta-talenta muda di bidang olahraga agar pada saatnya mereka dapat menjadi orang yang bisa mengaktualisasikan potensinya di tingkat nasional dan dunia
Menurut dia, turnamen tersebut meliputi lima cabang olahraga, yakni sepak bola, bulu tangkis, futsal, atletik, dan bola voli, dengan melibatkan sekitar 57 tim dari seluruh sekolah menengah pertama (SMP) negeri maupun swasta, serta madrasah tsanawiyah (MTs).
Selain sebagai bagian dari aspek edukasi dan mendukung kesehatan mental maupun fisik, kata dia, penyelenggaraan turnamen juga sebagai solusi di tengah fenomena "malas gerak" atau "mager" yang dipicu oleh dominasi teknologi atau era teknosfer.
"Ini bagian dari upaya kita untuk psikomotornya jalan, afektifnya jalan, kognitif jalan, sehingga tidak mager atau diam saja. Ini bagian dari kita untuk menyehatkan teman-teman sekalian, biar tidak terkontaminasi dengan gawai (gadget)," kata Joko.

