Solo (ANTARA) - Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar seminar nasional yang mengusung tema Peran Geografi dalam Mendukung SDG’s di Indonesia sebagai upaya mengatasi solusi perencanaan wilayah di Indonesia.
Seminar yang diselenggarakan di Gedung Auditorium Mohammad Djazman UMS, Solo, Jawa Tengah, Sabtu tersebut dihadiri oleh mahasiswa geografi.
Ketua Panitia seminar nasional Andriyan Nurwahid mengungkapkan kegiatan ini dirancang berdasarkan tantangan dalam pengembangan tata ruang dan fenomena alam yang terjadi di Indonesia.
“Karena mengambil tema Sustainable Development Goals (SDG’s) di Indonesia banyak sekali perencanaan wilayahnya, terus kejadian-kejadian alam juga. Terus dari sudut pandang seorang geograf itu di SDG’s itu bagaimana, tentang nanti mengolah data spasialnya,” katanya.
Seminar nasional ini menghadirkan dua pakar dalam bidang ilmu geografi dan teknik tatanan sosial spasial lingkungan hidup. Materi pertama disampaikan oleh Professor of Regional Geography Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. M. Baiquni, M.A., yang memperkenalkan konsep G=M.ST3 sebagai paradigma baru dalam menjelaskan urgensi ilmu Geografi di masa kini.
“Geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan lingkungannya. Secara spasial-temporal, social transformasional, dan spiritual transendental,” jelasnya.
Baiquni menekankan peran strategis seorang geograf dalam mendukung tercapainya tujuan SDG’s, khususnya dalam mengembangkan paradigma archipelago mengenai penyesuaian karakteristik geografis Indonesia. Hal ini sejalan dengan Indonesia yang dikenal sebagai negara maritim.
“Archipelago mengandaikan karena kita Bhinneka Tunggal Ika, bahwa alam dan budaya menjadi kunci untuk kita merumuskan kebijakan-kebijakan berdasarkan karakter dan dinamika di setiap pulau,” tegasnya.
Materi selanjutnya mengenai pentingnya data spasial dalam mendukung keberjalananan pembangunan berkelanjutan yang diberikan oleh Kepala dari Pusat Pengembangan Kompetensi Informasi Geospasial - Badan Informasi Geospasial (PPKIG) Dr. Ratna Sari Dewi., S. PI., M.Sc.,
Menurut Ratna, informasi geospasial menjadi penting dalam mengetahui kondisi lapangan dan mengukur tercapainya tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan, serta dalam merancang kebijakan berbasis bukti diperlukan adanya tinjauan lokasi secara langsung.
“Analisis spasial bermanfaat dalam melihat perubahan-perubahan pada setiap daerah,” ujar Ratna.
Ketua program studi Geografi dan Sains dan Geografi Danardono S.Si., M.Sc., menilai seminar ini sejalan dengan visi Fakultas Geografi UMS pada tahun 2029, yakni menciptakan produk pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang geografi yang berfokus pada hasil analisis kewilayahan tropis dengan sudut pandang Islam.
“Karena kita bicara SDGs selain dari sisi keruangan, setiap wilayah itu punya peran masing-masing, setiap wilayah itu akan saling berkaitan satu sama lain. Ketika satu wilayah terjadi problem, tentu wilayah sekitarnya juga akan merasakan dampak itu,” ujarnya.
Danardono menuturkan dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan diperlukan adanya konsep keruangan atau spasial yang terdapat dalam rumpun Ilmu Geografi dan Sains Informasi Geografi.
“Harapannya seminar ini mahasiswa ketika mereka sudah lulus sudah tau gambaran peluang kerja mereka. Karena ya tadi percepatan SDGs, pencapaian itu semua mesti akan berkaitan dengan bidang geografi,” tuturnya.

