Solo (ANTARA) - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika (PTI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang tergabung dalam Tim ToCOFFEE membuktikan mampu berbisnis kopi dan menjadi juara nasional.
Tim ToCOFFEE beranggotakan lima mahasiswa, yaitu Yuanda Eka Saputra, Arya Veda Setyanindito, Sholikhul Mubtadin, Shandy Yusril Fadlullah, dan Alam Wulang Kautsar tersebut sukses meraih Juara 2 kategori Pitch Deck dalam ajang Creanovative Nasional yang digelar di Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Semarang.
Saat di Solo, Jawa Tengah, Selasa COO Tim ToCOFFEE Yuanda Eka Saputra mengatakan tim mengikuti kompetisi bergengsi yang fokus pada inovasi dan kreativitas mahasiswa dengan mengusung tema Entrepreneurship in The Digital Era 2025.
Dalam kompetisi ini, mereka mengusung inovasi pemberdayaan petani kopi melalui pelatihan, edukasi, serta peningkatan kualitas produk kopi lokal.
“Kami mendapat informasi dari Biro Kemahasiswaan soal lomba Krenovatif UDINUS ini, jadi kami coba peruntungan di sana,” katanya.
Konsep utama yang diusung ToCOFFEE adalah sociopreneurship yang tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas biji kopi tetapi juga pemberdayaan petani. Produk unggulan ToCOFFEE adalah Kopi The Holimuria, kopi unik dengan cita rasa yang berubah seiring suhu, asam pahit saat panas, dan cenderung manis ketika dingin.
“Kami memilih kopi karena saat ini kopi bukan sekadar minuman, tapi sudah menjadi gaya hidup. Indonesia juga termasuk produsen kopi terbesar dunia, tapi kualitasnya masih bisa ditingkatkan,” katanya.
Meski sempat mengalami kendala komunikasi tim, mereka tetap berhasil melewati proses seleksi administratif hingga final yang berlangsung pada 18-19 Juni 2025. Bahkan, mereka juga mengikuti kategori Expo dengan memamerkan produk kopi unggulan mereka secara langsung.
Selain prestasi nasional, Tim ToCOFFEE berencana mengembangkan inovasi ke arah technopreneurship. Saat ini mereka sedang merancang smart brewing berbasis Internet of Things (IoT) untuk memudahkan penyeduhan kopi secara otomatis yang akan dipresentasikan dalam ajang Indonesia Inventor Day pada September mendatang.
Yuanda mengatakan prestasi ini membuktikan mahasiswa PTI tidak hanya ahli di bidang teknologi dan pendidikan tapi juga punya potensi besar dalam dunia bisnis.
“Kami belajar bahwa gagal itu bukan akhir. Justru kegagalan adalah bagian dari proses untuk naik ke tahap yang lebih tinggi,” katanya.
Tim ToCOFFEE juga mengucapkan terima kasih kepada Kaprodi PTI Arif Setiawan S.Kom, M.Eng. sebagai dosen pembimbing, Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc. serta Amar dari Berlabuh Kopi yang turut memberikan dukungan penuh.
Capaian ini mendapat apresiasi dari dosen pembimbing sekaligus Kepala Program Studi PTI UMS Arif Setiawan, S.Kom., M.Eng. Menurut dia, mahasiswa PTI UMS memiliki potensi besar untuk berkembang tidak hanya di bidang pendidikan dan informatika, tetapi juga dalam dunia wirausaha.
“Potensi mereka cukup besar di bidang wirausaha. Tiga tahun terakhir, mahasiswa kami selalu lolos program P2MW tingkat nasional dan aktif berprestasi di berbagai lomba tingkat lokal,” katanya.
Arif mengatakan capaian tersebut tidak terlepas dari dukungan kurikulum yang diterapkan Prodi PTI, di mana mahasiswa dibekali mata kuliah Technopreneurship dan Kewirausahaan. Melalui mata kuliah tersebut, mahasiswa diarahkan menghasilkan ide-ide wirausaha yang bisa dikembangkan lebih lanjut.
Selain itu, Prodi PTI UMS juga menyediakan wadah pengembangan kewirausahaan melalui Study Club Kewirausahaan. Di komunitas tersebut, mahasiswa dapat mengasah ide bisnis dengan bimbingan dari kakak tingkat yang sudah memiliki pengalaman berwirausaha.
“Dalam hal kompetisi, kami selalu mendorong mahasiswa ikut program seperti P2MW, Gemastik, maupun lomba-lomba wirausaha lainnya,” katanya.
Ia turut mengapresiasi inovasi berbasis teknologi seperti smart brewing yang tengah dikembangkan oleh Tim ToCOFFEE sebagai salah satu bentuk kontribusi mahasiswa PTI dalam menjawab tantangan industri kopi saat ini.