Sukoharjo (ANTARA) - Puluhan orang terlihat mengantre di loket BPJS Kesehatan yang ada di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Sukoharjo.
Meski antrean banyak, warga yang memadati depan loket tersebut terlihat nyaman. Sebagian dari mereka duduk di kursi sofa dengan sandaran, sebagian lagi nyaman duduk di kursi warna-warni sembari menunggu giliran mereka dilayani oleh petugas.
Sejumlah pengantre yang membawa anak, memilih untuk menempatkan anak mereka di playground yang disediakan di sudut barat ruangan lobi tersebut.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Surakarta Debbie Nianta Musigiasari mengatakan layanan tersebut mulai dipindahkan dari Kantor BPJS Kesehatan Sukoharjo ke MPP Sukoharjo sejak tahun lalu.
Pemindahan dilakukan secara bertahap dan saat ini seluruhnya sudah dilakukan di MPP Sukoharjo.
"Kami integrasikan karena jarak dengan kantor hanya sekitar 2 km, sehingga dirasa terkait akses ini juga memudahkan peserta, cukup di satu titik," katanya.
Selain itu, kelengkapan sarana dan prasarana, loket, serta ruang tunggu juga mempermudah masyarakat saat mengantre.
Pertimbangan lain adalah peserta yang membutuhkan pengurusan ke instansi terkait tidak perlu berpindah kantor.
"Ini memudahkan masyarakat, misalnya butuh ke data kependudukan di Dispendukcapil, bisa langsung dapat layanan di instansi lain dalam satu gedung," katanya.
Penambahan loket
Pada awal pembukaan layanan di MPP Sukoharjo, tepatnya sebelum bulan September 2024 BPJS Kesehatan hanya melayani di satu loket.
Selanjutnya, pada bulan Oktober 2024 hingga Januari 2025, loket bertambah menjadi dua. Menyusul penambahan jumlah pengantre, sejak bulan Februari hingga saat ini BPJS Kesehatan diberikan tiga loket pelayanan.
Sedangkan jumlah orang yang mengurus kepesertaan di MPP Sukoharjo saat ini juga mengalami kenaikan signifikan jika dibandingkan dengan awal dibuka.
Pihaknya mencatat ada sebanyak 952 orang yang mengurus kepesertaan pada bulan Oktober 2024. Selanjutnya, pada bulan April 2025 ada kenaikan menjadi sebanyak 1.190 orang.
"Jumlah kunjungan di MPP Sukoharjo 70-80 orang/hari," katanya.
Terkait fungsi pelayanan peserta, pembukaan layanan di MPP Sukoharjo sudah sesuai dengan arahan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
"Bahwa semua kabupaten/kota punya pelayanan terintegrasi bersama di MPP, salah satunya BPJS Kesehatan yang mempunyai fungsi layanan peserta di MPP," katanya.
Sejumlah daerah di Jawa Tengah yang sudah membuka pelayanan BPJS Kesehatan secara full shifting di MPP sejauh ini baru ada enam, yakni Demak, Banjarnegara, Rembang, Sukoharjo, Purworejo, dan Grobogan.
"Khusus di Sukoharjo dan Rembang ditunjuk sebagai pilot project," katanya.
Loket paling padat
Sejak membuka loket pelayanan pada akhir tahun lalu, saat ini pelayanan di loket BPJS Kesehatan di MPP Sukoharjo menjadi yang terpadat kedua setelah Samsat Polres Sukoharjo.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukoharjo Djoko Poernomo mengatakan di awal pembukaan MPP pada tahun 2022, kondisi belum ramai seperti saat ini.
Makin hari makin banyak instansi yang membuka layanan di MPP, salah satunya BPJS Kesehatan. Namun siapa sangka awalnya ia sempat ragu saat menerima permintaan BPJS Kesehatan terkait pemindahan layanan dari kantor ke MPP.
Salah satu yang ia khawatirkan adalah kepadatan antrean akan membuat masyarakat menjadi tidak nyaman. Akibatnya, ia meminta waktu hingga tiga bulan untuk melakukan uji coba.
"Saat itu, satu minggu pertama kunjungan 80 orang/hari. Saya cek ternyata ngruntel (padat) di depan loket. Saya cek di resepsionis, walaupun ngruntel tapi aman, tidak sampai terjadi sumbatan antrean. Baru tiga minggu saya putuskan jalan terus, jadi nggak sampai tiga bulan," katanya.
Meski demikian, ia meminta petugas untuk memberikan pelayanan maksimal kepada para peserta agar mereka tidak kecewa karena tidak terlayani akibat antrean panjang.
Oleh karena itu, ia meminta para petugas untuk memperpanjang waktu pelayanan hingga antrean selesai.
"Ini bentuk sambutan kami untuk BPJS Kesehatan karena BPJS juga melayani masyarakat," katanya.
Salah satu peserta yang merupakan warga Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Charista Utami mengaku senang dengan pelayanan para petugas.
"Memang antrenya agak lama tapi waktu pelayanan cepat sekali, hanya sekitar lima menit," katanya.
Pekerja pabrik tekstil ini mengaku akan mengurus kepesertaan untuk anaknya yang baru lahir.
"Bagi saya kepesertaan BPJS Kesehatan penting, terutama saat darurat ini sangat meringankan," katanya.