Semarang (ANTARA) - Binus University sebagai perguruan tinggi swasta nomor satu di Indonesia versi Times Higher Education (THE) 2025 terus berupaya menyiapkan lulusan yang tidak hanya sekadar siap bekerja, tetapi juga mampu menciptakan peluang dan lapangan kerja.
Direktur Kampus Binus University Semarang Fredy Purnomo, di Semarang, Kamis, menegaskan komitmennya sebagai institusi pendidikan yang relevan dan siap melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul.
"Kami tidak hanya ingin mencetak lulusan yang siap kerja. tapi lulusan yang mampu menciptakan peluang kerja. Ini adalah kontribusi nyata Binus dalam membangun SDM unggul berbasis Industry 4.0 di tengah peluang dan tantangan kawasan industri Jawa Tengah," katanya.
Seiring dengan transformasi industri di Jateng, kata dia, pihaknya siap melahirkan SDM unggul yang tidak hanya mampu mengikuti perubahan, tetapi juga menjadi penggeraknya.
Menurut dia, tantangan hari ini bukan hanya mem pekerjaan, tapi juga menyiapkan SDM unggul yang siap mengisi ruang industri strategis yang sedang dibangun di Jawa Tengah.
"Binus University Semarang hadir dengan fokus pada pengembangan talenta Industry 4.0 di mana mahasiswa tidak hanya dibekali teori, tetapi juga kompetensi praktikal melalui program 2,5 Tahun Kuliah - Siap Berkarier dan Enrichment Program," katanya.
Melalui pendekatan pembelajaran yang terintegrasi dengan dunia industri dan perkembangan teknologi mutakhir, kata dia, Binus mendorong mahasiswa untuk memiliki keahlian digital, pemikiran strategis, serta pengalaman profesional sejak dini.
"Mahasiswa diberi pilihan jalur 'Enrichment', seperti magang industri, riset teknologi, pengabdian masyarakat, hingga kewirausahaan," katanya.
Contoh keberhasilan pendekatan tersebut dapat dilihat dari Renata, mahasiswi Binus University Semarang dari Jurusan Desain Komunikasi Visual yang membangun bisnis sabun dan lotion berbasis aroma minyak kayu putih.
Mahasiswi tersebut mampu mengangkat nilai-nilai lokal dan kreativitas desain untuk menciptakan produk siap pasar.
"Usaha sabun dan lotion ini sangat disukai, karena konsumen senang dengan produk lokal. Kedepan produksi akan ditambah dan pemasaran terus diperluas," katanya.
Ada juga Kornelia, mahasiswi Binus University Semarang dari Jurusan Digital Business juga berhasil mengembangkan bisnis buket bunga yang dikelola secara digital.
Kornelia memanfaatkan strategi pemasaran berbasis data dan media sosial Optimization, dua keahlian penting di era Industri 4.0 untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
"Saya merasa lebih siap karena bisnis saya berkembang bersamaan dengan proses belajar. Enrichment membuat saya tidak harus memilih antara belajar atau usaha saya bisa lakukan keduanya secara paralel," katanya.