Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan bahwa TNI AL memiliki tunggakan pembayaran konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bernilai triliunan rupiah ke Pertamina dan meminta agar tunggakan itu diputihkan.
Saat rapat dengan Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin, dia menjelaskan bahwa ada tunggakan sebesar Rp2,25 triliun dari konsumsi BBM, dan saat ini dikenakan kembali hutang sebesar Rp3,2 triliun. Selama ini, BBM untuk TNI AL masih dikenakan harga industri.
Menurut dia, hutang tersebut sangat mengganggu operasional TNI AL. "Beda dengan Polri perlakuannya. Nah ini mungkin perlu disamakan nanti (subsidi)," katanya.
Dia pun mengusulkan agar kebutuhan BBM untuk TNI AL diatur secara terpusat oleh Kementerian Pertahanan.
Mesin kapal tetap harus dinyalakan meski tidak berlayar karena sebagai suplai ke sistem kelistrikan serta elektronika di kapal tersebut.