Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan positif kinerja BPR (Bank Perkreditan Rakyat) di Solo Raya menyusul membaiknya kondisi ekonomi di dalam negeri.
Kepala OJK Surakarta Eko Yunianto di Solo, Jumat mengatakan sampai dengan bulan Juni BPR dan BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) di Solo Raya mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif dengan total aset tumbuh sebesar 10,00 persen yoy menjadi sebesar Rp11,38 triliun.
Selanjutnya, untuk kredit tumbuh sebesar 13,58 persen yoy menjadi sebesar Rp8,83 triliun, sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 8,93 persen yoy menjadi sebesar Rp8,57 triliun.
Meski memperlihatkan pertumbuhan kinerja yang positif, pihaknya tetap berupaya memastikan BPR dan BPRS memberikan kontribusi yang positif bagi pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Hal itu dilakukan pada kegiatan Evaluasi Kinerja Semester I Tahun 2023 untuk BPR dan BPRS wilayah Solo Raya menuju peningkatan kinerja dan pengembangan industri BPR yang sehat serta mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan.
Menurut dia, BPR dan BPRS memiliki peranan penting untuk menggerakkan perekonomian di daerah agar makin meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
"Melalui evaluasi kinerja secara berkala ini diharapkan BPR dan BPRS dapat tumbuh makin sehat, sustainable, mampu memberikan manfaat kepada masyarakat dan pemilik. Selain itu juga berkontribusi positif dalam pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga mendorong BPR dan BPRS di Solo Raya untuk memahami dan patuh terhadap ketentuan perpajakan yang berlaku.
"Dengan demikian, BPR dan BPRS dapat tumbuh sehat serta berkontribusi mendorong industri perbankan di Solo Raya makin maju," katanya.